Sebabkan Banjir Parah, Warga Kayuringin Jaya Tolak Proyek Penyaluran Air Crossing Tol ke Kali BSK
BEKASI, DAKTA.COM - Forum warga RW Kayuringin Jaya dan RW Bumi Satria Kencana (BSK), Kayuringin Jaya, Bekasi Selatan, Kota Bekasi menolak proyek penyaluran air dari proyek duplikasi crossing Tol Becakayu dan Saluran Tarum Barat ke Kali BSK.
Pasalnya, Kali BSK yang berlokasi dekat proyek pembangunan Tol Becakayu, selalu terlimpas air dari lokasi proyek apabila hujan turun. Belum lagi, air dari duplikasi crossing Tol Becakayu dan Saluran Tarum Barat yang juga dialirkan ke Kali BSK, dinilai semakin memperparah kondisi lingkungan warga saat musim hujan.
"Selama ini Kayuringin jaya selalu kebanjiran sekitar 1.5 meter samapai dua meter, itu untuk wilayah 10 RW. Kegiatan (penolakan) ini terus kita perjuangkan untuk tidak memperparah wilayah di Kayuringin," jelas Ketua RW 19 Kayuringin Jaya, Nana Supriyatna kepada Dakta usai menghadiri forum dialog dikantor RW 22 Perum BSK, Selasa (26/7) malam.
Turut hadir dalam dialog tersebut seperti, Asda 2 Pemkot Bekasi, Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Pemkot Bekasi, BBWSC, unsur DPRD, Camat Bekasi Selatan, Camat Bekasi Barat dan perwakilan Kejati Jabar.
Nana mengungkapkan bahwa dibuatkanya proyek tersebut, hanya memberi solusi kepada masyarakat yang ada di wilayah Selatan, namun belum memberikan solusi untuk wilayah utara atau Kayuringin Jaya.
Selain itu, jika melihat kondisi 10 RW yang ada di Kayuringin Jaya sendiri merupakan wilayah langganan banjir yang sampai dengan saat ini belum ditemukan solusi untuk mengatasinya.
"Dari awal 2002 terus debit airnya meningkat, terakhir ya 2020 kita sampai 2 meter. jadi keresahan dan kepanikan di 10 RW ini cukup beralasan, karna mereka selama ini kebanjiran, sementara solusi belum ada tapi kita sudah di tambah lagi," ujarnya.
Untuk itu, ia berharap kepada Pemerintah Kota Bekasi untuk menghentikan sementara proyek penyaluran air dari proyek duplikasi crossing Tol Becakayu dan Saluran Tarum Barat ke Kali BSK sampai dengan menemukan solusi terkait banjir di wilayahnya.
"Harapan kami selama kami belum mendapat solusi yah,sebaiknya proyek itu agar tidak membuat resah warga. sebaiknya distop dulu lah, agar memberikan ketenangan sampai jelas bagaimana solusi yang akan diberikan untuk kita," tegas Nana.
Reporter | : |
- KH. Syaifuddin Siroj Resmi Menjadi Ketua Umum Kota Bekasi 2024-2029
- Karang Taruna Kota Bekasi Siap Bersatu, Pasca Pilkada 2024
- MES dan Perguruan Tinggi Berkolaborasi Sosialisasikan Ekonomi Syariah
- PNM Bekasi Gelar Program Budidaya Maggot dan Pengolahan Sampah di Medan Satria
- DPD KNPI Kota Bekasi Bantah, Memasang Spanduk dengan Nada Tendensius Terhadap Lembaga Kejaksaan
- Pengamat Berharap Komunikasi Intens antara PJ Walikota dengan Walikota - Wakil Walikota Terpilih Demi Keberlangsungan Kota Bekasi Kedepan
- Tri Adhianto dan Haris Bobihoe Menangkan Pilkada Kota Bekasi 2024 Hasil Rekapitulasi 12 Kecamatan
- Memasuki Masa Tenang Pilkada, Bawaslu Bersama Forkopimda Kota Bekasi Tertibkan APK
- Ketua DDII Kota Bekasi Ustd Salimin Dhani,Ajak Warga Doakan dan Pilih Paslon no 3,Ridho.
- Mimpi Besar TOD Kota Bekasi, Dishub : Ini Tugas Bersama Seluruh Elemen
- Logistik Pilkada Sudah Sampai Gudang KPU Kota Bekasi
- Masyarakat Kota Bekasi, Padati Kampanye Rapat Umum Paslon Pilgub ASIH
- Ridho Semakin Diminati Masyarakat Jelang Pilkada
- #SemuaBisaUmroh Akan Berangkatkan 361 Jamaah ke Tanah Suci
- BAZNAS Kota Bekasi Salurkan Sembako Santri dan Beasiswa S2 Pesantren pada HSN 2024
0 Comments