Bekasi / Kota /
Follow daktacom Like Like
Jum'at, 22/10/2021 09:00 WIB

Nyok Anak Muda Bekasi Bikin Bekasi Tambah Hijau dan Nyaman

Coffee Morning DPRD Kota Bekasi
Coffee Morning DPRD Kota Bekasi

BEKASI, DAKTACOM - Pemanasan global (global warming) mendorong suhu udara yang makin panas, musim hujan dan kemarau yang tidak lagi menentu, serta cuaca ekstrem seperti hujan badai.

 

Masalah ini menjadi hal yang perlu disikapi khususnya bagi anak muda. Kalangan milenial mesti peka terhadap kondisi lingkungan sekitar. 

 

Penggiat lingkungan dan inisiator kampung Pancasila, Abdul Rosid saat berbincang dengan Radio Dakta dalam program Coffee Morning DPRD bertajuk "Nyok Anak Muda Bekasi Bikin Bekasi Tambah Hijau dan Nyaman", Jumat (22/10) mengatakan pelestarian lingkungan yang dijalankan sudah hampir 3 tahun, hal ini didasari karena lingkungan sudah semakin terkikis akibat perkembangan zaman, untuk itu dengan pelestarian yang dilakukan minimal dapat mempertahankan keasriannya. 

 

"Di tahun 90an, lingkungan dan udara Kampung Sawah masih asri, sekarang perlahan berkurang maka kami sebagai pemuda mencoba untuk mempertahankan, apalagi banyak buah lokal asli kampung sawah yang sudah mulai punah seperti kecapi sama cempedak, dan duku di sini terkenal manisnya," katanya. 

 

Ia berharap dengan pelestarian lingkungan dan pembibitan tanaman lokal asli kampung sawah yang dilakukan komunitasnya ini bisa menjadi pusat cagar buah lokal, karena dengan banyaknya masyarakat berkunjung dan mencicipi buah duku tentunya ingin mengetahui juga tanamannya seperti apa. 

 

"Kalau dari sisi pengelolaan lingkungan, dari 1000 target lubang resapan biopori di Kampung Sawah sudah tercapai, kemudian mendorong pemuda dan masyarakat untuk pembibitan duku asli kampung sawah sehingga bernilai ekonomis. Kami ingin warisan lingkungan dapat terjaga, selain itu makanan khas di sini seperti sayur bekasem, dodol dan wajik masih ada," ujarnya. 

 

Untuk memberdayakan lingkungan dan ekonomi di Kampung Sawah, Abdul Rosid meminta supaya pemimpin di Bekasi sering-sering berdiskusi dan memberikan pelatihan bagi ibu-ibu dan anak muda, karena dalan pemberdayaannya sudah dibuat wadah kelompok wanita tani dan komunitas budidaya ikan hias. 

 

"Komunitas pelestarian lingkungan yang digerakan anak muda, berada di jalan raya Kampung Sawah, Kelurahan Jatimelati, Kecamatan Pondok Melati, wilayah kami merupakan kampung Pancasila yang memang dididik oleh leluhur untuk saling berinteraksi sesama saudara dan tetangga tanpa adanya sekat meski berbeda keyakinan," jelasnya. 

 

Sementara itu, Ketua DPRD Kota Bekasi, Chairoman Joewono Putro mengapresiasi kegiatan pelestarian lingkungan yang dilakukan anak muda Kampung Sawah yang bertujuan untuk mengubah lingkungan yang tadinya gersang kini hijau dan nyaman.

 

"Sekarang ruang terbuka hijau (RTH) baru 16 persen, padahal idealnya 30 persen, maka dengan adanya komunitas ini termasuk pemuda bisa membantu Pemkot mewujudkan ruang hijau," katanya. 

 

Pria yang akrab disapa bang Choi ini menambahkan dengan munculnya komunitas peduli lingkungan, juga bisa menjadi peluang ekonomi masyarakat, apalagi pelestarian lingkungan ini juga dijalankan di kampung Sawah sebagai kampung Pancasila sehingga implementasinya Pancasila dilakukan dengan semangat cinta lingkungan. 

 

"Kita mencoba hal ini dilakukan di wilayah lain dan organisasi lain seperti KNPI terus Karang Taruna, untuk menghebatkan Bekasi dari sisi lingkungan agar suasana asri dan nyaman bisa dirasakan," imbuhnya. 

 

Politisi PKS ini menyebut dengan munculnya ruang-ruang hijau juga bisa dijadikan sebagai area diskusi dari masyarakat termasuk juga pelatihan budidaya tanaman buah lokal, sehingga menjadi daya tarik yang memunculkan nilai ekonomi***

Reporter : Ardi Mahardika
- Dilihat 1164 Kali
Berita Terkait

0 Comments