Kamis, 14/10/2021 18:00 WIB
Membangun Sumber Daya Insani di Lembaga Keuangan Syariah
BEKASI, DAKTACOM - Pertumbuhan lembaga keuangan syariah di Indonesia mengalami perkembangan yang cukup signifikan mengingat bahwa mayoritas penduduk Indonesia adalah Muslim. Perkembangan ini mesti dihadapi dengan mempersiapkan sumber daya insani.
Dosen perbankan syariah Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Islam 45 (Unisma) Bekasi Rizal Pahlevi, Lc, M.Si saat berbincang dalam Serambi Dakta dengan tema solusi dan upaya membangun sumber daya insani bank syariah yang bermutu di saat pandemi Covid-19, Kamis (14/10) mengatakan permasalahan dasar yang dihadapi oleh praktisi dan pakar di lembaga keuangan syariah adalah kualitas dan kuantitas sumber daya insani tersebut yang tidak memenuhi kualifikasi lembaga keuangan syariah.
"Sumber daya insani dituntut untuk dapat memiliki skill dalam penguasaan ilmu ekonomi syariah namun kenyataannya sumber daya insani pada lembaga keuangan syariah Indonesia belum memahami penerapan ushul fiqih dan fiqih muamalah, ini jadi tantangan agar menjadikan manajemen sumber daya insani yang mumpuni sesuai dengan prinsip-prinsip syariah," katanya.
Menurutnya, Indonesia negara dengan jumlah muslim terbesar yang mencapai 87,18 persen dari populasi 232,5 juta muslim dan diperkirakan akan terus meningkat hingga 27,5% pada tahun 2023. Ini menjadi salah satu potensi untuk mengembangkan ekonomi syariah.
"Untuk rata-rata aset perbankan syariah setiap tahunnya tumbuh diatas 30 persen, sehingga dibutuhkan dukungan SDM yang profesional, namun dari kebutuhan 11 ribu personil, hanya 4 ribu orang saja setiap tahun," ucapnya.
Diakui Rizal, kendala yang dihadapi dalam mengembangkan SDM di lembaga keuangan syariah terletak pada pola pragmatis yaitu sebatas mengembangkan sistem yang bersifat parsial dan satu aspek saja, kemudian kurikulumnya kurang komprehensif sehingga belum bisa menjawab kebutuhan perilaku industri perbankan syariah, selain itu belum maksimalnya pemerintah, pelaku industri, dan lembaga pendidikan untuk membahas kurikulum standar.
"Pengembangan sumber daya insani diperlukan upaya dan sinergitas dari elemen yang disesuaikan dengan kondisi Covid-19 dengan media digital, hal ini dilakukan agar mendapatkan sumber daya insani yang bermutu," jelasnya.
Ia menyarankan agar pemerintah menyediakan insentif untuk mendirikan lembaga formal dan informal yang menyelenggarakan pendidikan di bidang bank dan keuangan syariah.
"Pemerintah harus memasukan bank dan keuangan syariah kedalam kurikulum nasional, dan memfasilitasi ulama serta akademisi agar aktif menulis dan menerbitkan buku teks tentang ekonomi syariah. Perbankan syariah dan LKNB syariah juga bisa mengadopsi beberapa kebijakan manajemen sumber daya insani perbankan syariah di negara lain," tutupnya***
Reporter | : | Ardi Mahardika |
- KH. Syaifuddin Siroj Resmi Menjadi Ketua Umum Kota Bekasi 2024-2029
- Karang Taruna Kota Bekasi Siap Bersatu, Pasca Pilkada 2024
- MES dan Perguruan Tinggi Berkolaborasi Sosialisasikan Ekonomi Syariah
- PNM Bekasi Gelar Program Budidaya Maggot dan Pengolahan Sampah di Medan Satria
- DPD KNPI Kota Bekasi Bantah, Memasang Spanduk dengan Nada Tendensius Terhadap Lembaga Kejaksaan
- Pengamat Berharap Komunikasi Intens antara PJ Walikota dengan Walikota - Wakil Walikota Terpilih Demi Keberlangsungan Kota Bekasi Kedepan
- Tri Adhianto dan Haris Bobihoe Menangkan Pilkada Kota Bekasi 2024 Hasil Rekapitulasi 12 Kecamatan
- Memasuki Masa Tenang Pilkada, Bawaslu Bersama Forkopimda Kota Bekasi Tertibkan APK
- Ketua DDII Kota Bekasi Ustd Salimin Dhani,Ajak Warga Doakan dan Pilih Paslon no 3,Ridho.
- Mimpi Besar TOD Kota Bekasi, Dishub : Ini Tugas Bersama Seluruh Elemen
- Logistik Pilkada Sudah Sampai Gudang KPU Kota Bekasi
- Masyarakat Kota Bekasi, Padati Kampanye Rapat Umum Paslon Pilgub ASIH
- Ridho Semakin Diminati Masyarakat Jelang Pilkada
- #SemuaBisaUmroh Akan Berangkatkan 361 Jamaah ke Tanah Suci
- BAZNAS Kota Bekasi Salurkan Sembako Santri dan Beasiswa S2 Pesantren pada HSN 2024
0 Comments