BEKASI, DAKTACOM - Sampah menjadi salah satu masalah tradisional perkotaan, tidak hanya di Kota Bekasi tetapi merata di seluruh wilayah, oleh karenanya sampah harus diperhatikan dengan melakukan pengelolaan sampah.
Ketua DPRD Kota Bekasi Choiruman Juwono Putro dalam Dialog Suara Wakil Rakyat (SWARA) Bekasi kerjasama Sekretariat DPRD dengan Dakta Radio, Senin (20/9) mengatakan pengelolaan sampah di Kota Bekasi sudah ada aturannya dalam bentuk peraturan daerah (Perda) yakni revisi Perda Nomer 15 tahun 2021 dan merupakan perubahan dari Perda sebelumnya.
"Saya menilai sampah menjadi salah satu masalah karena terkait langsung dengan keindahan kota, oleh karena itu perlu diwujudkan bagaimana sampah bisa menjadi berkah. Bencana banjir juga tidak melulu mengenai penataan kota dan buruknya sistem drainase tetapi juga pola hidup masyarakat dalam mengolah sampah," ucapnya.
Menurutnya, pengelolaan sampah menjadi perhatian legislatif dan mendorong agar masyarakat mengelola sampah secara bijak. Diketahui 48 persen sampah yang dihasilkan dari rumah tangga dan jenis sampah organik ada 60 persen. Ini menjadi peluang masyarakat agar tidak cuma membuang saja, tetapi memilah sampah.
"Keterlibatan masyarakat menjadi pengelola sampah harus dilakukan dari hulu di tingkat Rukun Tetangga (RT) dengan berbasis komunitas. Pemkot melalui dinas LH didorong terus mengedukasi masyarakat memilah sampah menjadi barang ekonomis, apalagi TPA Sumur Batu juga menjadi tempat pilot project daur ulang sampah menjadi energi listrik, sehingga perlu pemikiran terpadu dan tertata supaya masyarakat mengolah sampah," kata politisi PKS ini.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Bekasi Yayan Yuliana mengakui sampah menjadi masalah komplek dengan banyaknya timbunan dan kumuh. Sampah juga menjadi image buruk di masyarakat, mereka tidak mau mengelola dengan alasan kotor dan berbau, maka perlu merubah mindset karena jika dikelola dengan baik, sampah menjadi pundi yang bermanfaat.
"Pemkot mendorong agar sampah mulai hulu sampe hilir dikelola, mulai dari RT, kelurahan ke hingga ke TPA. Pengelolaan sampah ditingkat hulu dapat dilakukan dengan cara Reuse, Reduce dan Recycle (3R). Mengaktifkan peran masyarakat dan komunitas agar dapat mengurangi sampah ke TPA karena sekarang dari luas lahan 20 hektar sudah mulai penuh, sehingga sampah harus bisa dikelola," ucapnya.
Menurutnya, sampah produktif bisa dikelola melalui bank sampah, budidaya maggot, minyak jelantah, komposting, dan daur ulang botol plastik agar menambah peluang ekonomi.
"Kami ingin menambah jumlah bank sampah, tapi karena kondisi pandemi maka belum maksimal untuk sosialisasi ke masyarakat, seandainya dimanfaatkan di hulu maka sampah yang masuk ke TPA hanya 70 persen. Untuk pengelolaan sampah di TPA Sumur Batu nantinya akan dikelola dengan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTS), sebentar lagi sudah masuk kedalam proses pelelangan, ada 33 perusahaan tertarik untuk bermitra untuk merubah sampah menjadi listrik," kata Yayan.
Sekretaris komisi II DPRD Syaifuddin mengatakan sampah yang dihasilkan satu hari ada 1800 ton sampah yang diangkut oleh 278 mobil armada sampah ke TPA, itupun masih ada 500 ton sampah tidak terangkut. Oleh karena itu DPRD mendorong perbaikan manajemen pengangkutan sampah.
"Hal yang harus dituntaskan mengenai persoalan sampah di Kota Bekasi adalah membangun sinergitas antara Pemkot, DPRD dan masyarakat untuk memilah sampah organik dan non organik. Kemudian dibuat folder TPS di setiap kelurahan seperti yang ada di Kota Denpasar Bali, gunanya untuk menyimpan sampah yang tidak terangkut itu," kata anggota DPRD dari Dapil II ini.
Syaifuddin menjelaskan bersama Pemkot, DPRD telah memprakarsai pembentukan dan revisi perda pengelolaan sampah, selain itu menerbitkan Perda nomer 2 tahun 2021, turunan Peraturan Presiden (Perpres) 35 tentang pengolahan sampah menjadi listrik, dimana Kota Bekasi menjadi salah satu dari 12 kota di Indonesia untuk pilot projectnya.
Sementara itu, pembudidaya maggot dan pengelola sampah pasar di Kota Bekasi Erwin Alexander meminta dukungan dari pemerintah daerah mengenai pengelolaan sampah yang dilakukan komunitasnya, karena dengan diolahnya sampah maka sampah yang dibuang ke TPA berkurang jumlahnya.
"Kami minta dukungan dari Pemkot untuk menyiapkan mesin pengolah sampah, serta membuka akses ke pasar agar sampahnya diberikan ke pembudidaya maggot. Kalau dikalkulasikan satu pembudidaya membutuhkan 5 kilo sampah organik perharinya, jika ada 100 pembudidaya, berapa banyak sampah yang berkurang di pasar?. Apalagi sampah organik juga bisa dimanfaatkan untuk pembuatan kompos," ucapnya.
Hal sama juga diungkapkan bendahara Forum RW Pondok Gede Derajat Budiman yang mengatakan sejauh ini Bank Sampah binaan telah melakukan pengolahan sampah dan memilahnya agar bernilai ekonomis, tetapi tentu masih ada kendala yang dihadapi mereka.
"Kami mendukung program dari Pemkot soal pengelolaan sampah, tapi kedepan perlu duduk bareng antara semua pelaku pengolah sampah maupun dinas LH agar satu tujuan demi menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat serta meningkatkan pemberdayaan ekonomi masyarakat," katanya***
Reporter | : | Ardi Mahardika |
- KH. Syaifuddin Siroj Resmi Menjadi Ketua Umum Kota Bekasi 2024-2029
- Karang Taruna Kota Bekasi Siap Bersatu, Pasca Pilkada 2024
- MES dan Perguruan Tinggi Berkolaborasi Sosialisasikan Ekonomi Syariah
- PNM Bekasi Gelar Program Budidaya Maggot dan Pengolahan Sampah di Medan Satria
- DPD KNPI Kota Bekasi Bantah, Memasang Spanduk dengan Nada Tendensius Terhadap Lembaga Kejaksaan
- Pengamat Berharap Komunikasi Intens antara PJ Walikota dengan Walikota - Wakil Walikota Terpilih Demi Keberlangsungan Kota Bekasi Kedepan
- Tri Adhianto dan Haris Bobihoe Menangkan Pilkada Kota Bekasi 2024 Hasil Rekapitulasi 12 Kecamatan
- Memasuki Masa Tenang Pilkada, Bawaslu Bersama Forkopimda Kota Bekasi Tertibkan APK
- Ketua DDII Kota Bekasi Ustd Salimin Dhani,Ajak Warga Doakan dan Pilih Paslon no 3,Ridho.
- Mimpi Besar TOD Kota Bekasi, Dishub : Ini Tugas Bersama Seluruh Elemen
- Logistik Pilkada Sudah Sampai Gudang KPU Kota Bekasi
- Masyarakat Kota Bekasi, Padati Kampanye Rapat Umum Paslon Pilgub ASIH
- Ridho Semakin Diminati Masyarakat Jelang Pilkada
- #SemuaBisaUmroh Akan Berangkatkan 361 Jamaah ke Tanah Suci
- BAZNAS Kota Bekasi Salurkan Sembako Santri dan Beasiswa S2 Pesantren pada HSN 2024
0 Comments