Bekasi / Kabupaten /
Follow daktacom Like Like
Kamis, 09/09/2021 16:00 WIB

PTM Terbatas Dimulai, Fatma Hanum: Prokes Jangan Kendor

Dialog SWARA Bekasi bersama anggota Komisi IV Fatma Hanum
Dialog SWARA Bekasi bersama anggota Komisi IV Fatma Hanum

BEKASI, DAKTACOM - Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas di Kabupaten Bekasi telah dimulai, setelah hampir 18 bulan para pelajar tingkat SD dan SMP belajar daring. Berdasarkan hasil asesmen, sekolah negeri dan swasta mulai menjalankan PTM terbatas tersebut.

Dari 2700 sekolah, 29 sekolah yang mayoritas swasta tidak dapat menjalankan PTM terbatas, karena kurangnya persyaratan. 

Anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Bekasi Fatma Hanum saat berbincang dalam Dialog Suara Wakil Rakyat (SWARA) Bekasi kerjasama Sekretariat DPRD dengan Dakta Radio, Kamis (9/9) menyampaikan ucapan selamat kepada seluruh insan pendidikan atas kembalinya PTM. Namun, tetap mengingatkan tentang pentingnya aspek kesehatan dan keselamatan sebagai pertimbangan utama.

“Kita harapkan semua memenuhi prosedur. Saya yakin anak-anak sudah kangen sekolah. Tapi tetap prokes jangan kendor,” ujar politisi PKS ini. 

Anggota DPRD dari daerah pemilihan (Dapil) I ini menyebut monitoring dan evaluasi secara sungguh-sungguh serta konsisten perlu dilakukan. Bila ada sekolah yang lalai, mesti segera dievaluasi demi kepentingan utama, yaitu keselamatan semuanya.

"Pandemi Covid-19 jangan sekali-sekali dipandang remeh. Semua yang terlibat di PTM harus disiplin. Jika ada sekolah lalai, misalnya, tidak menerapkan jaga jarak dengan baik maka harus segera dievaluasi," katanya. 

Fatma yang juga Ketua Kaukus Perempuan Politik Indonesia (KPPI) Kabupaten Bekasi ini mengatakan meski kasus Covid- 19 mulai melandai, tetapi perlu kesadaran masyarakat menerapkan prokes. Berkaca pada kasus yang pernah tinggi, ia pun meminta agar pemerintah daerah mengantisipasi jangan sampai pasien tidak tertangani dan ruangan di rumah sakit penuh. 

"Kita sih pengennya jangan sampai ada gelombang lagi ya, kalau dilihat kemarin kan banyak ruangan penuh, semestinya harus membuat rumah sakit minimal tipe d di tiap wilayah," tutupnya***

Reporter : Ardi Mahardika
- Dilihat 1704 Kali
Berita Terkait

0 Comments