Bekasi / Kota /
Follow daktacom Like Like
Jum'at, 20/08/2021 11:27 WIB

Waspada Bahaya Air Limbah Domestik Bagi Lingkungan

talkshow virtual bersama UPTD PALD Disperkimtan dan Dinkes Kota Bekasi
talkshow virtual bersama UPTD PALD Disperkimtan dan Dinkes Kota Bekasi

BEKASI, DAKTA.COM - Kesadaran masyarakat menjaga lingkungan sehat dari limbah domestik masih tergolong rendah. Hal itu dibuktikan, dari data UPTD PALD Disperkimtan Kota Bekasi yang menyebutkan tingkat penerapan kategori sanitasi aman dimasyarakat baru 6,14 persen.

 

"Sanitasi aman itu, tangkinya aman. Tidak tercemar limbah domestik dan penyedotan dilakukan berkala maskimal 3 tahun sekali kalau sesuai aturan," kata Kepala UPTD PALD Disperkimtan Kota Bekasi, Andrea Sucipto dalam talkshow virtual kepada Dakta bertema; Merdeka dari BABS dan Air Kotor di Kota Bekasi pada Jumat (20/8).

 

Sedangkan untuk kategori sanitasi layak mencapai 93,86 persen. Dari persentase itu, masyarakat punya tangki penampungan, untuk limbah kotoran akan tetapi masih mencemari air tanah.

 

"Fungsinya drainase dilingkungan itu sebenarnya untuk mengaliri air hujan. Bukan untuk mengaliri air limbah, misal air bekas cucian baju dan piring," jelas Andrea.

 

Menurutnya, Kota Bekasi darurat pengelolaan air limbah domestik. Hal itu mudah dibuktikan, jika dilingkungan sekitar rumah masih terdapat nyamuk diakibatkan karena pembuangan air kotor yang tak sesuai.

 

"Merdeka apa tidaknya kita dari air limbah domestik, itu gampang. Malam hari keluar masih ada nyamuk enggak?" tandasnya.

 

Andrea mendorong kesadaran masyarakat terus meningkatkan dalam menjaga lingkungan yang sehat. "Dua tahun terkahir ini kita dihebohkan dengan covid yang mengakibatkan korban jiwa banyak meninggal. Tetapi kita lupa, bahaya air kotor yang berada disekitar lingkungan, itu mengancam kesehatan kita," paparnya.

 

Semenatar itu, Kabid Kesehatan Masyarakat pada Dinas Kesehatan Kota Bekasi, drg. Ni Made Sumartini, MARS memastikan jajarannya ditingkat puskesmas melakukan pendampingan kesehatan warga dengan maksimal.

 

"Dari Dinkes mengupayakan edukasi ke masyarakat. Kesadaran agar tidak membuang limbah ke saluran air," ucap Ni Made.

 

Melalui petugas dilapangan, lanjut Ni Made, Dinas Kesehatan mendorong adanya partisipasi aktif dari masyarakat untuk bersama menjaga kesehatan lingkungan rumah tangga yang lebih baik.

 

"Petugas kita lakukan memberikan edukasi dan pendampingan. Tetapi warganya juga harus ikut membantu untuk membuang limbah air kotor sembarangan," tuturnya.

Reporter :
- Dilihat 2312 Kali
Berita Terkait

0 Comments