BEKASI_DAKTACOM: Ketua Asosiasi Perguruan Pencak Silat Budaya Indonesia (APPSBI) Kota Bekasi Gilang Esa mengungkapkan bahwa seni beladiri tradisional sekarang ini sudah mulai tergerus oleh budaya asing. Hal itu di ungkapkannya di sela-sela acara Festival Pencak silat Kota Bekasi yang diselenggarakan di Bekasi Junction, Sabtu (26/9).

"Indonesia sebetulnya memiliki keanekaragaman budaya pencak silat, tapi mengapa saat ini hanya taekwondo dan karate yang muncul dipermukaan. Pencak silat di Kota Bekasi juga harus tampil kedepan," ujarnya saat ditemui Dakta seusai membuka festival pencak silat seni budaya Kota Bekasi.

Gilang mengatakan bahwa, festival pencak silat seni budaya Kota Bekasi yang diikuti sebanyak 25 perguruan pencak silat se Kota Bekasi bertujuan untuk membumikan pencak silat yang merupakan seni beladiri warisan leluhur.

Lanjut Gilang, didalam pencak silat terdapat banyak materi yang bisa dimanfaatkan bagi diri kita mulai dari untuk kesehatan diri sendiri, menjaga dan banyak manfaat dari seni bela diri pencak silat. Didalam pencak silat semua aspek ada seperti olahraga, spiritual, seni dan lain sebagainya.

"Sekarang ini pencak silat di Kota Bekasi sudah hampir hilang sehingga sudah kewajiban kita untuk mengembalikan budaya kearifan lokal tersebut dan membumikan pencak silat," tuturnya.

Kedepan, kegiatan ini akan menjadi agenda rutin APPSBI. Ia berharap, setelah resmi diadakan festival pencak silat asli Kota Bekasi, masih akan banyak perguruan - perguruan pencak silat yang bergabung di festival tahun mendatang.

"Kita harus backup perguruan - perguruan pencak silat kecil di Kota Bekasi. Kita juga sudah mengajukan proposal kepada dinas pendidikan Kota Bekasi agar pencak silat dapat dimasukan menjadi agenda wajib ekstra kurikuler (ekskul) bagi siswa siswi sekolah negeri maupun swasta di Kota Bekasi agar jangan hanya karate dan taekwondo yang merupakan seni beladiri dari luar saja, tetapi seni budaya pencak silat tradisional juga harus kita kembangkan," imbuhnya.