BEKASI, DAKTA.COM - Sembilan tenda untuk layanan instalasi gawat darurat (IGD) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Chasbullah Abdulmajid (CAM), Kota Bekasi semuanya dibongkar pada Selasa (3/8).

Hal itu, menyusul ketersediaan ruang perawatan bagi pasien Covid 19 di RSUD CAM Kota Bekasi telah dianggap memadai.

Moment foto pembongkaran tenda darurat milik BNPB itu, dibagikan anggota Komisi IV DPRD Kota Bekasi, Dariyanto melalui group WhatsApp wartawan.

"Alhamdullilah hari ini, dilakukan pembongkaran tenda darurat di RS CAM (RSUD kota Bekasi), mudah"an covid terus menurun dan kita bisa terbebas covid-19, tetap semangat jaga Prokes, semoga kita diberikan kesehatan selalu," ujar Dariyanto.

Sementara itu terpisah, Direktur Utama RSUD CAM Kota Bekasi, dr. Kusnanto Saidi mejelaskan pembongkaran tenda darurat IGD itu ksrena jumlah pasien mulai berkurang.

"Sehubungan dengan berkurangnya kunjungan pasien IGD, kami melaksanakan pembongkaran tenda darurat triase," kata dr. Kusnanto dalam Dialog Publik Dakta, Selasa (3/8).

Seluruh ruang pelayanan di rumah sakit pelat merah kembali normal. Ruang IGD yang semula dipakai perluasan tempat tidur isolasi sudah bisa dipakai melayani pasien gawat darurat. Adapun pasien-pasien Covid 19 sudah dipindahkan ke ruang perawatan.

Keterisian tempat tidur isolasi di RSUD itu 56 persen. "Kami akan mulai lagi, pelayanan poli-poli rawat jalan diaktifkan kembali," kata dr. Kusnanto.

Ia meminta masyarakat tidak perlu khawatir untuk berobat ke RSUD, terutama bagi pasien yang harus menjalani kontrol rutin.

"Saya juga mau mengucapkan terima kasih kepada pejuang oksigen. Ini tak henti - hentinya, seluruh pihak yang terlibat membantu penyediaan tabung oksigen," tandasnya.

Tenda darurat didirikan karena lonjakan angka kasus Covid 19 di Kota Bekasi. Ruang IGD dipakai untuk perluasan tempat tidur isolasi pasien Covid 19. Pelayanan di tenda darurat ini sempat viral di media sosial.