Bekasi / Kota /
Follow daktacom Like Like
Kamis, 08/07/2021 14:29 WIB

Kasus COVID-19 Meninggi, Prokes Harga Mati

Ilustrasi coronavirus
Ilustrasi coronavirus

BEKASI, DAKTA.COM - Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi, dr. Sri Enny Mainiarti mendorong masyarakat patuh menerapkan protokol kesehatan (prokes). Menurutnya, masyarakat masih terlihat abai dalam menerapkan prokes, apalagi jumlah kasus COVID-19 cenderung tinggi.

Hal itu disampaikan dr. Sri Enny dalam Dialog Khusus bersama Dakta melalui virtual bertema; Protokol Kesehatan Harga Mati, pada Kamis (8/7).

"Ada varian apapun jangan dipikirin. Kalau ada virus, varian baru yang berbahaya, yang penting prokesnya dijaga. Sekarang yang penting prokesnya dijaga," jelas dr. Sri Enny.

 


Dialog Khusus Radio Dakta bertema "Protokol Kesehatan Harga Mati" (8/7)

 

Ia mengingatkan, penerapan prokes tidak saja untuk menjaga penularan kepada orang lain, akan tetapi melindungi diri dan orang lain agar sama-sama terlindungi dari penyebaran virus tersebut.

"Jangan ukur badan kita, tapi ukur di sekeliling kita, untuk membatasi penularan dihentikan. Saya paham masyarakat kita sudah lelah," ujarnya.

Menurutnya, virus itu tidak akan hilang, akan tetapi kekuatan imun di dalam diri seseorang menjadi penting. "Sebenarnya sampai kapan sih dok berakhir? Virusnya gak bakal bisa kita hilangkan. Virusnya akan ada terus, sampai terbentuk imun kita tadi itu," papar dr. Sri Enny.

Jadi kunci terpenting saat ini yakni mengikuti prokes 5 M (menjaga jarak, mencuci tangan, mengenakan masker, menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas).

"Jaga betul agar kita semua selamat. Harapan semua agar sadar diri, mawas diri. Selamatkan diri dan lingkungan kita dari penyebaran COVID-19," tandasnya.

Dialog Khusus Radio Dakta yang digelar secara daring pada Kamis (8/7) bertema; Protokol Kesehatan Harga Mati, menghadirkan narasumber Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi, dr. Sri Enny Mainiarti; Ketua Asosiasi Rumah Sakit Swasta Kota Bekasi, Eko Nugroho; Ketua Umum PB Ikatan Dokter Indonesia, Daeng M Faqih; serta Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat, Hermawan Saputra.

Reporter :
Editor : Dakta Administrator
- Dilihat 1399 Kali
Berita Terkait

0 Comments