BEKASI_DAKTACOM: Dinas Perekonomian Rakyat (Dispera) Kota Bekasi mendapati empat ekor sapi qurban yang terjangkit penyakit cacing hati (fasciola hepatica). Kabid Nakeswan Dispera, Edi Kadarusman kepada Dakta, Jumat (25/9/2015) mengatakan, dari hasil pemantauan yang dilakukan oleh pihaknya menemukan ada hewan qurban yang tidak layak untuk dikonsumsi.

"Ada empat yang sekarang sudah ada atau ditemukan ini akan merusak jaringan hati menjadi bubur dan bisa menimbulkan hati sapi rusak," jelasnya

Beberapa sapi yang terindikasi terkena cacing hati berada di Bekasi Timur, Bekasi Selatan dan Rawalumbu. Sapi-sapi tersebut jenis sapi limosin dan jawa.

Namun demikian, menurut Edi, bagi masyarakat yang mengkonsumsi daging hewan yang berpenyakit cacing hati tidak berbahaya karena siklus cacingnya hanya untuk hewan.

"Kita masuk siklus tapi kalau selama ini belum ditemukan adanya penularan cacing hati hewan ke manusia, sejak tahun 1985 ternak yang di potong di Bekasi bebas antrak atau penyakit zonosis lainya," katanya.

Edi memperkirakan tahun ini terjadi penurunan jumlah hewan yang dipotong untuk qurban karena alasan kenaikan harga sekitar 3000/kg berat hidup.

"Data yang masuk sekitar 400 ekor sapi, kambing 440 ekor, sementara tahun lalu bisa mencapai 5.206 ekor sapi, 14.099 kambing, 800 ekor domba dan kerbau 18 ekor," imbuhnya.

Dispera juga menemukan hampir 10 persen hewan yang di jual di Bekasi masih belum cukup umur (belum kupak) serta masih ada juga hewan sakit yang di jual.***