Indonesia, Malaysia dan Brunai Desak PBB Ambil Langkah Tegas Kasus Penyerangan Israel di Gaza, Palestina
JAKARTA, DAKTA.COM - Presiden Joko Widodo atau Jokowi membuat pernyataan bersama dengan Sultan Brunei Hassanal Bolkiah dan Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin yang mengutuk keras tindakan yang dilakukan oleh Israel di Palestina.
"Kami mengutuk sekeras-kerasnya kekerasan berulang dan agresi yang dilakukan oleh Israel, yang menargetkan rakyat di seluruh wilayah Palestina, khususnya di Yerusalem Timur dan Jalur Gaza, yang telah membunuh, melukai, dan menyebabkan penderitaan pada banyak orang, termasuk wanita dan anak-anak," tulis pernyataan bersama yang diunggah Jokowi di akun Twitternya, @jokowi pada Ahad (16/5) malam.
Ketiga negara ini juga mengecam keras pelanggaran hukum internasional yang jelas-jelas dilakukan oleh Israel. Karena itu, mereka mendesak tindakan kolektif harus dilakukan untuk meminta pertanggungjawaban terhadap pelanggaran tersebut.
"Kami menyerukan seluruh pihak untuk menahan diri semaksimal mungkin untuk melakukan serangan terhadap warga sipil, mengambil langkah untuk meredakan situasi, dan menegakkan hukum internasional," jelas ketiga negara.
Selain itu, ketiga negara juga meminta kepada Palestina dan Israel untuk menerima kehadiran pihak internasional yang ke Al-Quds untuk sementara. Kehadiran itu ditujukan untuk meninjau langsung upaya penghentian konflik di Palestina.
Jokowi dan dua kepala negara lain juga mendesak Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk segera bertindak dan mengambil setiap langkah yang memungkinkan untuk menjamin keselamatan dan perlindungan warga Palestina.
Mereka juga mendorong Majelis Umum PBB untuk segera menyelenggarakan sidang darurat terkait dengan perkembangan di sana. Diharapkan sidang dapat menghasilkan resolusi perdamaian, dengan pandangan untuk menghentikan kekejaman yang dilakukan terhadap rakyat Palestina.
Selain itu, ketiga negara juga menyerukan komunitas internasional untuk ikut menjaga komitmen untuk "two-state solution", untuk mencapai negara Palestina yang independen, sebagaimana pada batas negara sebelum 1967, yang menetapkan Yerusalem Timur sebagai ibu kota negaranya.
Mereka juga menegaskan solidaritas mereka untuk mendukung komitmen rakyat Palestina, termasuk mendukung hak mereka untuk menentukan nasib sendiri, dan menciptakan negara Palestina yang independen dan berdaulat.
"Kami siap mendukung upaya internasional yang bertujuan mencapai perdamaian komprehensif, adil, dan langgeng di Timur Tengah, dengan dasar Resolusi PBB yang relevan dan hukum internasional, termasuk hukum kemanusiaan," kata ketiga negara.
Surat pernyataan bersama yang mengecam agresi Israel atas Palestina ini ditandai atas nama pemimpin dari ketiga negara. Presiden Joko Widodo dari Indonesia, Tan Sri Muhyiddin Yassin sebagai Perdana Menteri Malaysia, dan Sultan Hassanal Bolkiah dari Brunei Darussalam.
Reporter | : | Ardi Mahardika |
- ARM HA-IPB DISTRIBUSI 210 PAKET BANTUAN TAHAP 2 KE CILOPANG DAN PANGIMPUNAN, SUKABUMI
- Kenaikan Tarif PPN Menjadi 12 Persen Berpotensi Perparah Kesenjangan Ekonomi
- KPK Sita Dokumen & Bukti Elektronik Terkait CSR Bank Indonesia
- Kemana Ridwan Kamil Usai Kalah di Jakarta?
- RIDO Batal Gugat Hasil Pilkada Jakarta ke Mahkamah Konstitusi
- Tinggalkan Anies, Suara PKS Makin Jeblok
- PEMERINTAH MASIH MENGABAIKAN ANGKUTAN JALAN PERINTIS
- Miftah Maulana Mundur dari Utusan Khusus Presiden Prabowo
- KONSEP GURU MENURUT MOHAMMAD NATSIR
- Baitul Maqdis Institute Sampaikan 11 Resolusi Palestina dan Dunia Islam kepada Wakil Menlu RI, Anis Matta
- Empat Alasan Mengapa UU Pengelolaan Zakat Rugikan LAZ
- IDEAS: Dana BOS Tak Cukup Angkat Kesejahteraan Guru Honorer
- Bamsoet Minta Polri Jerat Bandar Narkoba Dengan Pasal Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU)
- UMKM Pertanian-Perikanan yang Utangnya Dihapus
- Kebijakan Dan “Potensi Keuntungan”, Sepatutnya Tidak Digunakan Dalam Tindak Pidana Kerugian Keuangan Negara
0 Comments