Nasional / Hukum dan Kriminal /
Follow daktacom Like Like
Selasa, 20/04/2021 10:28 WIB

Babak Baru. PU Korban Pemerkosaan Anak Anggota DPRD Kota Bekasi 'Dijual' ke Hidung Belang

ilustrasi asusila anak.ISTIMEWA
ilustrasi asusila anak.ISTIMEWA

BEKASI, DAKTA.COM - Kasus remaja perempuan inisial PU (15), yang sebelumnya mengaku diperkosa oleh anak anggota DPRD Bekasi, AT (21), memasuki babak baru.

Komisioner KPAD Kota Bekasi Novrian menjelaskan, dugaan indikasi perdagangan anak di bawah umur untuk prostitusi berawal saat korban diajak bekerja oleh terduga pelaku.

Informasi mengenai adanya dugaan indikasi Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) terkuak, setelah Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) Kota Bekasi memberikan pendampingan psikososial terhadap PU.

"Korban awalnya diiming-imingi kerjaan untuk menjadi pekerja di (toko) pisang goreng. Agar mempermudah kerjaan, korban diminta tinggal di kosan," kata Novrian saat dikonfirmasi, Selasa (20/4).

Namun, pekerjaan yang ditawarkan korban tidak pernah ada. Terduga pelaku mengatakan kepada korban bahwa pekerjaan itu sudah diisi orang lain.

"Dari situ korban diduga diperkosa, kemudian baru dilakukan itu (dijual)," jelas Novrian.

Terduga pelaku, menjual korban kepada pria hidung belang melalui aplikasi media sosial MiChat. Adapun aplikasi media sosial tersebut diduga dioperasikan oleh AT dengan menggunakan foto korban.

"Untuk tarifnya itu Rp 400.000. Dari pengakuan korban, semua uang dipegang oleh terduga pelaku," kata Novrian.

Disuruh layani 5 pria Novrian mengungkapkan, berdasarkan pengakuan PU kepada KPAD, dia disuruh melayani pria hidung belang empat hingga lima dalam satu hari.

"Ini berdasarkan pengakuan dari korban gitu. Korban mengaku dalam sehari bisa 4 sampai 5 kali melayani orang," tegas Novrian.

Praktik prostitusi tersebut dilakukan di sebuah kamar rumah kos Jalan Kinan, Sepanjang Jaya, Rawalumbu, Kota Bekasi.

"Si anak hanya di dalam kamar disuruh melayani orang saja," kata Novrian.

 Selama diminta untuk melayani pria hidung belang, PU juga diduga kerap mendapatkan tindakan kekerasan dari AT.

 "Jelas ada manipulasi sebenarnya karena anak adalah orang yang belum cukup dewasa secara psikologis dan secara sosial," ucap Novrian.

Bahkan, PU juga sempat mengalami penyakit kelamin yang diduga tertular akibat perbuatan asusila dialami sebelum akhirnya menjalani operasi Jumat (16/4).



 

Reporter :
- Dilihat 1955 Kali
Berita Terkait

0 Comments