Nasional / Ekonomi /
Follow daktacom Like Like
Rabu, 07/04/2021 10:27 WIB

Terpilih Kembali Jabat Ketua DPP BPRS, Ini 4 Tugas Fokus Cahyo Kartiko

Cahyo Kartiko
Cahyo Kartiko

JAKARTA, DAKTA.COM - Cahyo Kartiko kembali memimpin Kompartemen Bank Pembiayaran Rakyat Syariah (BPRS) Asbisindo dengan masa bakti 2021-2024.

 

Dalam pergelaran Musyawarah Nasional (Munas) yang digelar sejak Senin (5/4) di Menara HIK Ciledug, Kota Tangerang para peserta secara aklamasi mempertahankan Cahyo untuk menjadi ketua.

 

Dalam pemilihan tersebut, sebanyak 140 peserta yang merupakan para Direksi BPRS se Indonesia pemilik suara sah, menyatakan tetap memberikan amanah kepada Cahyo Kartiko.

 

Kepengurusan yang dinakhodai pada masa sebelumnya, secara kinerja diterima para anggota BPRS.

 

Cahyo Kartiko menjelaskan, kepemimpinan ini merupakan amanah besar dalam memajukan industry BPRS di Indonesia. Dinamika bisnis BPRS hingga saat ini telah menuai prestasi yang sangat luar biasa terlihat dari pertumbuhannya yang lebih baik dari dari industry perbankan umum.

 

“Alhamdulillah secara bisnis, BPRS memberikan nilai manfaat besar sehingga terbukti pertumbuhanya diatas perbankan umum. Ini menandakan kepercayaan masyarakat untuk BPRS semakin tinggi,” ujar Cahyo kepada Dakta, Rabu (7/4).

 

Dalam meningkatkan kemajuan dan sinergitas ke depan, kepengurusan dengan masa bakti 2021-2024 akan melakukan 4 hal mulai dari membangun Graha BPRS Indonesia yang menjadi pusat dari aktifitas kompartemen dalam memajukan anggota.

 

Kemudian akan dibuatkan juga yayasan sebagai solusi pembentukan badan hukum yang mendukung pencapaian visi dan agenda strategis.

 

“Yang terakhir kita akan segera lauching produk Tabungan Ukhuwah sebagai produk Tabungan Bersama BPRS Seluruh Indonesua yang bisa terkoneksi antar BPRS,” pungkas Cahyo.

 

Ia berharap dengan 4 hal ini, dapat memberikan dampak langsung untuk industri BPRS dan masyarakat untuk menikmati layanan serta manfaat dari keberadaan BPRS.

 

Sementara itu, Deputi Direktur Pengembangan Perbankan Syariah Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Gunawan Setyo Utomo menuturkan bahwa sejauh ini market share BPRS terhadap BPR masih 8,80 persen dan 2,49 persen dari market share perbankan syariah.

 

“Ini menunjukkan peluang BPRS cukup besar ke depan. Dimana saat ini total rekening nasabah BPRS baru mencapai 2,13 juta rekening yang berasal dari nasabah pendanaan maupun pembiayaan,” ujarnya.

 

Secara kinerja pertumbuhan bisnis, BPRS telah mengalami banyak perubahan dari sisi Non Performing Financing yang turun hingga 7,7 persen. Dan kecukupan modal atau Capital Adequacy Ratio (CAR) telah mencapai 24 persen.

 

“Kami lihat dari prospek tersebut BPRS mampu menekan biaya operasional dan pendapatan operasional hingga 70,85 persen dan return on asset (ROA) hingga 1,57 persen,” ungkapnya.

 

Oleh karena itu, perbankan syariah khususnya BPRS harus melakukan beberapa langkah ke depan agar bisa lebih maju. BPRS harus mulai melakukan penguatan identitas perbankan syariah, sinergi ekosistem, penguatan perizinan, pengaturan dan pengawasan.

 

“BPRS harus mempunyai produk unggulan dan keunikan agar memiliki daya tarik dan daya saing tinggi serta terus menjalin kerjasama dengan lembaga, industri halal atau sejenisnya. Dan tentunya pula BPRS harus terus menguatkan permodalan serta digitalisasi perbankan,“ papar Gunawan.

Reporter :
- Dilihat 1771 Kali
Berita Terkait

0 Comments