Sabtu, 13/02/2021 12:25 WIB
Kemendagri Respons Video Viral Chip e-KTP Dibongkar
JAKARTA, DAKTA.COM - Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) meminta masyarakat untuk tidak membongkar chip di dalam KTP elektronik (e-KTP).
Direktur Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kemendagri Zudan Arif Fakrulloh mengatakan bahwa chip tersebut untuk menyimpan data penduduk di KTP elektronik bukan untuk menyadap atau melacak pergerakan warga.
"Tolong jangan dicopot chip ktp el-nya ya. Chip itu untuk menyimpan data seperti di ktp elektronik," kata Zudan melalui pesan singkat yang diterima CNNIndonesia.com, Sabtu (13/2).
Selain itu, Zudan meminta kepada masyarakat jika KTP elektronik mereka sudah tidak dipakai, disarankan untuk dikembalikan ke Dukcapil dan diganti dengan yang baru.
"Bila ktp elektroniknya sudah tidak dipakai, kembalikan ke Dukcapil untuk ditukar dengan ktp elektronik dengan data yang sudah diperbarui," ujarnya.
Ketika ditanya apakah akan ditindakan secara hukum bila ada seseorang yang kembali merusak KTP elektroiknya, Zudan mengatakan pihaknya ingin mengedukasi masyarakat terlebih dahulu.
Jika nantinya terbukti ada yang merusak KTP elektroniknya, maka pihak Dukcapil tidak akan memberikan KTP elektronik yang baru.
"Kami edukasi dulu, bila nanti terbukti merusak ktp elektronik maka tidak diberi penggantian dulu," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, sebuah konten video TikTok memperlihatkan seorang warganet menemukan chip di dalam KTP elektronik miliknya. Tidak lama setelahnya, bermunculan video warganet lain yang merusak KTP elektronik miliknya
Sejumlah video TikTok memperlihatkan warganet membongkar chip yang tertanam di dalam KTP elektronik. Video itu kian menyebar seiring dengan rumor chip tersebut sengaja disimpan di dalam KTP elektronik agar bisa dilacak.
Melansir dari situs milik BPPT, chip yang tertanam berisi identitas diri, data biometrik dua sidik jari telunjuk, iris mata dan gambar tanda tangan penduduk. Dengan adanya chip tersebut menjadikan KTP elektronik sulit digandakan atau dipalsukan.
Editor | : | Dakta Administrator |
Sumber | : | CNN Indonesia |
- ARM HA-IPB DISTRIBUSI 210 PAKET BANTUAN TAHAP 2 KE CILOPANG DAN PANGIMPUNAN, SUKABUMI
- Kenaikan Tarif PPN Menjadi 12 Persen Berpotensi Perparah Kesenjangan Ekonomi
- KPK Sita Dokumen & Bukti Elektronik Terkait CSR Bank Indonesia
- Kemana Ridwan Kamil Usai Kalah di Jakarta?
- RIDO Batal Gugat Hasil Pilkada Jakarta ke Mahkamah Konstitusi
- Tinggalkan Anies, Suara PKS Makin Jeblok
- PEMERINTAH MASIH MENGABAIKAN ANGKUTAN JALAN PERINTIS
- Miftah Maulana Mundur dari Utusan Khusus Presiden Prabowo
- KONSEP GURU MENURUT MOHAMMAD NATSIR
- Baitul Maqdis Institute Sampaikan 11 Resolusi Palestina dan Dunia Islam kepada Wakil Menlu RI, Anis Matta
- Empat Alasan Mengapa UU Pengelolaan Zakat Rugikan LAZ
- IDEAS: Dana BOS Tak Cukup Angkat Kesejahteraan Guru Honorer
- Bamsoet Minta Polri Jerat Bandar Narkoba Dengan Pasal Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU)
- UMKM Pertanian-Perikanan yang Utangnya Dihapus
- Kebijakan Dan “Potensi Keuntungan”, Sepatutnya Tidak Digunakan Dalam Tindak Pidana Kerugian Keuangan Negara
0 Comments