Rabu, 27/01/2021 13:36 WIB
LPSK Catat Ada 7 Tugas Utama Kapolri Sigit
JAKARTA, DAKTA.COM - Wakil Ketua Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) Maneger Nasution menyebut ada tujuh pekerjaan rumah Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Pekerjaan rumah pertama menurut Maneger ialah menuntaskan reformasi di tubuh Kepolisian dengan mengacu pada mandat konstitusional, serta tujuan dan batasan yang diatur undang-undang. Khususnya, Undang-undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian.
Kedua, membangun soliditas Korps Bhayangkara. Maneger mengatakan ini demi memupus potensi resistensi di internal Polri. Dia menyebut Sigit akan dihadapkan dengan resistensi jenderal-jenderal yang lebih senior. Sigit memang melangkahi dua angkatan seniornya di Akademi Kepolisian untuk menjadi Kapolri.
"Ia harus bisa mengatasi potensi resistensi para senior yang merasa dilompati dan mengakomodasi berbagai kepentingan di internal Polri," kata Manager lewat keterangan tertulis pada Rabu (27/1).
Pekerjaan rumah ketiga adalah mengatasi surplus perwira tinggi dan komisaris besar di tubuh Polri. Sigit diharapkan mampu menata ulang struktur di internal Kepolisian agar lebih seimbang.
Menurut Maneger, Polri tak bisa lagi hanya menebar anggotanya untuk berkarier di luar institusi Polri. "Apalagi di tengah kritik terhadap Polri yang banyak menduduki jabatan publik dan posisi strategis di luar tubuh Polri," ucapnya.
Keempat, mensterilkan Polri dari tarikan dan kepentingan politik. Maneger berujar, Sigit harus bisa menunjukkan kepada publik bahwa Polri profesional dan independen, meski ia memiliki kedekatan dengan Presiden Jokowi.
Sigit memang dianggap dekat dengan Jokowi lantaran pernah menjadi ajudan orang nomor satu di Tanah Air itu pada 2014-2016. Ia juga menjadi Kepala Kepolisian Resor Surakarta saat Jokowi menjabat Wali Kota di sana.
Kelima, Maneger mengatakan Sigit harus memastikan ia mampu mengembalikan Polri kepada khitahnya, yakni mengayomi dan melindungi masyarakat tanpa terkecuali. Keenam, merespons semakin berkembang dan inovatifnya teknologi informasi dan komunikasi. Menurut dia, Kepolisian harus makin siap dengan revolusi 4.0 yang membuat ragam kejahatan lebih modern karena didukung teknologi.
Adapun pekerjaan rumah terakhir adalah memberikan solusi konkret terhadap permasalahan yang dinilai mendasar di tubuh Polri. Seperti represivitas aparat, penyiksaan, extrajudicial killing, penempatan anggota Polri pada jabatan di luar organisasi Polri, kontrol pertanggungjawaban etik.
Kemudian korupsi di tubuh Polri, sulitnya bantuan hukum, dan krisis keteladanan dalam pola hidup sederhana di kalangan petinggi Kepolisian.
"Jika masalah-masalah ini tidak dievaluasi dan dicarikan solusinya maka sulit untuk menghadirkan keyakinan bahwa kita memiliki Kepolisian yang profesional, modern, demokratis, terpercaya, dan dicintai di bawah kepemimpinan Kapolri Listyo Sigit," kata Maneger.
Reporter | : |
- ARM HA-IPB DISTRIBUSI 210 PAKET BANTUAN TAHAP 2 KE CILOPANG DAN PANGIMPUNAN, SUKABUMI
- Kenaikan Tarif PPN Menjadi 12 Persen Berpotensi Perparah Kesenjangan Ekonomi
- KPK Sita Dokumen & Bukti Elektronik Terkait CSR Bank Indonesia
- Kemana Ridwan Kamil Usai Kalah di Jakarta?
- RIDO Batal Gugat Hasil Pilkada Jakarta ke Mahkamah Konstitusi
- Tinggalkan Anies, Suara PKS Makin Jeblok
- PEMERINTAH MASIH MENGABAIKAN ANGKUTAN JALAN PERINTIS
- Miftah Maulana Mundur dari Utusan Khusus Presiden Prabowo
- KONSEP GURU MENURUT MOHAMMAD NATSIR
- Baitul Maqdis Institute Sampaikan 11 Resolusi Palestina dan Dunia Islam kepada Wakil Menlu RI, Anis Matta
- Empat Alasan Mengapa UU Pengelolaan Zakat Rugikan LAZ
- IDEAS: Dana BOS Tak Cukup Angkat Kesejahteraan Guru Honorer
- Bamsoet Minta Polri Jerat Bandar Narkoba Dengan Pasal Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU)
- UMKM Pertanian-Perikanan yang Utangnya Dihapus
- Kebijakan Dan “Potensi Keuntungan”, Sepatutnya Tidak Digunakan Dalam Tindak Pidana Kerugian Keuangan Negara
0 Comments