Senin, 25/01/2021 13:06 WIB
Ahli Epidemiolog Nilai GeNose Harus Lakukan Uji Coba Selama 1 Tahun
JAKARTA, DAKTA.COM - Epidemiolog dari Universitas Indonesia, Pandu Riono, menyebut alat pendeteksi Covid-19 dari Universitas Gadjah Mada, GeNose, belum bisa menjadi alternatif tes swab PCR maupun tes Antigen.
Pasalnya, UGM harus melakukan evaluasi dari uji coba GeNose setidaknya selama satu tahun.
GeNose C19 merupakan alat pendeteksi virus corona yang dikembangkan para peneliti UGM dan baru-baru ini telah memperoleh izin edar dari Kementerian Kesehatan. Pengambilan sampel dari GeNose C19 berasal embusan napas.
“Jadi kalau Kementerian Kesehatan memberikan izin (GeNose) pakai sementara 1 tahun, seharusnya itu untuk riset, untuk perbaiki prosedur, bukan untuk buka layanan,” ujar Pandu saat dikonfirmasi, Senin (25/1).
Pandu menyebut telah berbicara dengan pihak UGM terhadap rencana penggunaan GeNose di layanan umum. Menurut dia, pemanfaatan alat pendeteksi yang terlalu cepat akan berbahaya. Apalagi, GeNose belum benar-benar teruji tingkat prediksinya.
“Enggak bisa jadi alternatif karena masih jauh. Setahun ini masih harus dievaluasi. Pihak UGM janji akan melakukan itu,” kata Pandu.
Selain itu, klaim akurasi alat pendeteksi yang mencapai 90 persen belum meyakinkan lantaran uji coba terhadap sampel dianggap belum terlampau optimal. Hal ini mengacu pada angka masyarakat terinfeksi virus corona di Indonesia.
Pandu khawatir alat pendeteksi GeNose akan memberikan hasil negatif palsu yang berpengaruh terhadap psikologi masyarakat. Dengan klaim akurasi 90 persen itu, kata dia, sebagian masyarakat yang terdeteksi negatif Covid-19 bisa saja melepas masker dan tidak menerapkan protokol kesehatan.
Menurut situs resmi UGM, GeNose bisa mendeteksi Covid-19 lebih cepat dengan lama waktu pendeteksian sekitar 80 detik. Tarifnya pun diperkirakan lebih murah, yaitu Rp 20 ribu satu kali tes dengan akurasi lebih dari 90 persen.
Kementerian Perhubungan, dikabarkan akan memesan 200 GeNose untuk disebar di stasiun dan terminal bus untuk kepentingan syarat dokumen kesehatan para penumpang perjalanan jauh.
Reporter | : |
- PT Siloam International Hospitals Tbk Umumkan Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Baru
- Waspdai Penyakit TB. Ini Penjelasan Dokter Eka Hospital Bekasi
- Siloam Hospitals Mampang Gelar Bincang Sehat: Penanganan Komprehensif Orthopedi dan Ekstremitas Atas dan Bawah
- Peran Jantung dalam Kesehatan Tubuh dan Penanganan Penyakit Kardiovaskular di Siloam Hospitals Lippo Cikarang
- Siloam Hospital Lippo Village Gelar Acara Strength in Style untuk Dukung Penyintas Kanker
- Mochtar Riady Resmikan Nano Device Laboratory di FTUI, Dorong Pengembangan Industri Chip dan Teknologi Nano di Indonesia
- AKSI RELAWAN MANDIRI DAN IPB UNIVERSITY SEDIAKAN LAYANAN KESEHATAN DAN PENGOBATAN GRATIS BAGI WARGA CILEUKSA, BOGOR
- Siloam Hospital Kebon Jeruk Rayakan 10 Tahun Deep Brain Stimulation Therapy untuk Penyakit Parkinson di Indonesia
- Siloam Hospitals Lippo Cikarang Berpartisipasi Dalam Program Khitanan Massal Forsil WMLC
- Hansaplast Gelar Sunat Massal Gratis di Kota Bekasi
- Siloam Hospital Group Gelar Simposium Kesehatan Bertajuk Scientific Update in Pediatric
- Bekasi Bebas Nyeri, Simak Tips Unggulan dari Pain Clinic Siloam Hospitals Bekasi Timur
- Mitra Keluarga Bekasi Timur, Tingkatkan Pusat Layanan Onkologi Terlengkap
- JIP: 13,4 Persen ODHA Mendapat Stigma Dari Orang Lain
- Komitmen Tanpa Batas, BPJS Kesehatan Berikan Layanan JKN Selama Libur Lebaran
0 Comments