Sabtu, 16/01/2021 13:46 WIB
Banjir di Kalsel Meluas, Warga Menunggu Evakuasi dari Loteng
BANJARMASIN, DAKTA.COM - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalimantan Selatan (Kalsel) menyebut, banjir di Kalsel sangat memprihatinkan.
Pelaksana tugas Kepala BPBD Kalsel Mujiyat mengatakan, hampir seluruh daerah di Kalsel terdampak banjir.
Namun, ada dua kabupaten yang menjadi wilayah terparah.
"Jika berbicara deritanya, Banjar paling menderita, karena masa banjir yang panjang. Setelah itu disusul Tanah Laut," ujar Mujiyat dalam keterangan yang diterima, Sabtu (16/1/2021).
Dari data yang dirilis BPBD Kalsel, sebanyak 70.000 warga terdampak banjir. Rumah mereka digenangi air dengan ketinggian bervariasi.
Saat ini sudah ribuan pengungsi yang memadati posko-posko pengungsian yang tersebar di seluruh kabupaten dan kota yang terdampak.
"Pelayanan ini sudah kami berikan sejak terjadi banjir pertama di Kabupaten Banjar beberapa waktu lalu. Seperti di Desa Teluk Selong, Pasayangan, dan Dalam Pagar," ujar Mujiyat.
Menurut Mujiyat, saat ini di beberapa lokasi banjir petugas gabungan masih terus berupaya mengevakuasi warga.
Kebanyakan warga bertahan di loteng rumah dan menunggu petugas datang untuk dievakuasi.
BPBD sudah menginstruksikan masing-masing kepala daerah di Kalsel untuk segera membantu para korban.
"Termasuk pemerintah kabupaten dan kota yang terdampak, harus ikut bertanggung jawab. Jadi semua punya PR masing-masing, bagaimana proses membantu korban," ujar dia.
Sebelumnya diberitakan, tingginya intensitas hujan selama beberapa hari terkahir di wilayah Kalsel mengakibatkan banjir di sejumlah daerah.
Banjir terparah terjadi di Kabupaten Banjar, Kabupaten Tanah Laut dan Kabupaten Hulu Sungai Tengah.
Sampai saat ini, petugas SAR gabungan masih mengevakuasi warga yang terjebak di dalam rumah mereka. Kondisi air di sejumlah wilayah belum menunjukkan adanya penurunan.
Editor | : | Dakta Administrator |
Sumber | : | Kompas.com |
- ARM HA-IPB DISTRIBUSI 210 PAKET BANTUAN TAHAP 2 KE CILOPANG DAN PANGIMPUNAN, SUKABUMI
- Kenaikan Tarif PPN Menjadi 12 Persen Berpotensi Perparah Kesenjangan Ekonomi
- KPK Sita Dokumen & Bukti Elektronik Terkait CSR Bank Indonesia
- Kemana Ridwan Kamil Usai Kalah di Jakarta?
- RIDO Batal Gugat Hasil Pilkada Jakarta ke Mahkamah Konstitusi
- Tinggalkan Anies, Suara PKS Makin Jeblok
- PEMERINTAH MASIH MENGABAIKAN ANGKUTAN JALAN PERINTIS
- Miftah Maulana Mundur dari Utusan Khusus Presiden Prabowo
- KONSEP GURU MENURUT MOHAMMAD NATSIR
- Baitul Maqdis Institute Sampaikan 11 Resolusi Palestina dan Dunia Islam kepada Wakil Menlu RI, Anis Matta
- Empat Alasan Mengapa UU Pengelolaan Zakat Rugikan LAZ
- IDEAS: Dana BOS Tak Cukup Angkat Kesejahteraan Guru Honorer
- Bamsoet Minta Polri Jerat Bandar Narkoba Dengan Pasal Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU)
- UMKM Pertanian-Perikanan yang Utangnya Dihapus
- Kebijakan Dan “Potensi Keuntungan”, Sepatutnya Tidak Digunakan Dalam Tindak Pidana Kerugian Keuangan Negara
0 Comments