Sabtu, 02/01/2021 11:39 WIB
NBA akan Wajibkan Pemain Pakai Sensor
DAKTA.COM - Otoritas NBA berencana mewajibkan para pemain memakai perangkat sensor selama beraktivitas di luar pertandingan. Menurut memo NBA yang diterima ESPN, rencana itu akan dimulai 7 Januari mendatang.
Perangkat sensor yang diberi nama Kinexon Safe Zone ini akan dikenakan pemain, pelatih, dan staf. Pemakaiannya dilakukan saat mereka berada di transportasi, tempat latihan klub, atau fasilitas latihan di rumah. Pemain tidak diharuskan memakai perangkat ini selama pertandingan atau di hotel tim saat bepergian dan juga tidak akan dipakai pada waktu pribadi. Namun, memo tersebut belum menjelaskan sanksinya yang dapat diberikan kepada yang melanggar.
Perangkat sensor tersebut nantinya akan merekam jarak dan durasi interaksi secara langsung dengan orang lain yang mengenakan perangkat serupa. Dari mekanisme kerja ini, NBA dapat melakukan pelacakan kontak apabila terjadi kasus positif Covid-19. Data tersebut akan melengkapi tahapan protokol kesehatan yang diterapkan NBA dalam penanganan kasus positif seperti wawancara pemain, pelatih, dan staf, termasuk juga, pemeriksaan rekaman kamera di fasilitas tim.
Sumber ESPN dari otoritas kesehatan terkait menyebutkan, perangkat sensor itu harus secara signifikan menentukan pemain atau staf yang perlu dikarantina jika situasinya muncul. "Kami tidak ingin harus mengarantina seseorang yang tidak perlu," kata sumber tersebut, seperti dilansir ESPN, Jumat (1/1). Namun, kata sumber tersebut, penggunaan sensor tersebut akan membuat pemain tak nyaman. Sebab, prosedur pemakaiannya memiliki opsi berupa gelang atau ikat pinggang. "Ini pasti akan membuat tidak nyaman," kata dia.
Wakil Presiden Senior NBA David Weiss menilai upaya tersebut merupakan hasil kolaborasi NBA, serikat pemain, dan ofisial medis yang sepakat mengenai perlunya langkah proaktif untuk mengidentifikasi situasi yang berpotensial penyebaran Covid-19. "Kami berharap ini juga dapat digunakan tidak hanya ketika ada kasus, tetapi secara proaktif untuk mencoba mengurangi kontak, bahkan sebelum ada kasus," katanya.
Sebelumnya, cara ini telah lebih dulu dimanfaatkan NFL. Di NBA, penerapannya dilakukan saat menjalankan sistem gelembung di Orlando, Florida. Secara umum, keberhasilan penerapan di Orlando membuat otoritas NBA mempertimbangkan penerapannya untuk satu musim penuh. Pasalnya, potensi terinfeksi meninggi ketika menjalankan satu musim penuh dengan tempat pertandingan berbeda.
Salah seorang staf pelatih di NBA yang enggan menyebutkan namanya menyatakan, program tersebut ambisius. Menurut dia, NBA perlu memahami perbedaan antara tim NFL dan NBA saat menggunakan sensor tersebut. Salah satunya faktor perjalanan tim NBA dari satu laga ke laga lainnya.
“Di NFL, Anda pada dasarnya pergi ke tempat yang sama untuk bekerja setiap hari. Maksud saya, Anda secara teoritis memiliki delapan perjalanan darat, satu pertandingan setahun di NFL. Di NBA, kami perlu mengatur dan mengingat soal perjalanan, baik itu pesawat atau bus, atau jadwal pertandingan di pagi hari atau malam hari,” kata dia.
Setidaknya dua staf dari masing-masing tim akan ditugaskan untuk membantu mengelola sistem Kinexon Safe Zone. Namun, data yang dicatat dari sensor hanya akan dibagikan dengan liga dan tim individu yang bersangkutan, bukan tim lain. Identitas individu dalam informasi yang dikumpulkan oleh sensor akan dihapus dan tidak dapat diakses secara individual setelah musim 2020-21. Periode pengujian untuk program ini sudah dimulai pada 23 Desember. Namun, sistem tersebut diharapkan dapat diterapkan pada 7 Januari.
Editor | : | Dakta Administrator |
Sumber | : | Republika Online |
- Gelar Seminar Internasional Fiqh Ta’ayush, WADAH Malaysia Promosikan Hidup Berdampingan di Komuniti ASEAN
- Kondisi Terkini Gaza Utara, MER-C: Bangunan Sekolah Dibakar
- Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina (ARIBP) Mendesak Bantuan Militer untuk Palestina
- Bayi Palestina Lahir Selamat dari Rahim Ibu yang Tewas Dibunuh Israel
- Ekonomi Israel Makin Babak Belur
- Rusia Mengingatkan Turki Agar tak Berilusi Jadi Anggota Uni Eropa
- Filipina Evakuasi Ribuan Warga Saat Topan Mawar Semakin Mendekat
- Korsel Berhasil Luncurkan Satelit Komersial Pertama Kali
- China Minta Bantuan Selamatkan 39 Awak Kapal Tenggelam, 17-nya WNI
- China Ingatkan Jepang Terkait Tanggung Jawab Limbah Nuklir Fukushima
- Madinah Siapkan Diri Sambut Jamaah Haji 2023
- Yordania Tuan Rumah Pembahasan Nasib Suriah di Liga Arab
- WHO Masih Mengidentifikasi Asal-Usul Covid-19
- Jepang Cari Dukungan G7 Untuk Pembuangan Air Olahan PLTN Fukushima
- Turki Desak AS Cabut Sanksi di Bidang Industri Pertahanan
0 Comments