Nasional / Kesehatan /
Follow daktacom Like Like
Rabu, 16/12/2020 09:23 WIB

Aa Gym: Sebelum Rakyat, Presiden dan Ketua DPR di Vaksin Duluan

KH.Abdullah Gymnastiar.IST
KH.Abdullah Gymnastiar.IST
BANDUNG, DAKTA.COM -  Pendakwah KH. Abdullah Gymnastiar atau akrab disapa Aa Gym meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi), Wakil Presiden Ma'ruf Amin, Ketua MPR Bambang Soesatyo, Ketua DPR Puan Maharani, jajaran menteri dan sejumlah pejabat di tanah air menjadi klaster pertama orang yang bersedia disuntik vaksin virus corona (Covid-19).
 
Hal itu ia sampaikan dalam Talkshow dan Sosialisasi Penanganan Covid-19 yang disiarkan melalui kanal YouTube BNPB Indonesia pada Rabu (16/12).
 
Aa Gym pun meminta para pejabat itu berani maju dan sukarela sebagai golongan pertama sebelum tenaga kesehatan. Hal itu juga untuk memberikan rasa percaya kepada warga negara terkait keamanan dan efikasi vaksin.
 
"Memang bagus vaksin kalau sudah terbukti teruji, supaya masyarakatnya percaya, ya Pak Presiden, Wakil Presiden, Ketua MPR, Ketua DPR, para Menteri, dan para Jenderal yang pemberani itu harus berani divaksin dulu, kalau nanti ingin masyarakat yakin. Nanti barisan kedua mungkin petugas kesehatan," jelas Aa Gym.
 
Aa Gym pun menilai, bila upaya itu tidak dilakukan, maka akan lahir golongan masyarakat yang enggan divaksin karena khawatir akan efek samping dari vaksin. Pembina Pondok Pesantren Daarut Tauhid ini pun mengaku bakal bersedia menjadi orang yang divaksin asal pemerintah dapat memastikan efikasi, keamanan, dan kehalalan vaksin.
 
"Dan apabila sudah halal nanti dari BPOM dan MUI, Aa sangat-sangat bersedia, Dengan catatan, vaksin sudah terbukti dan teruji akan membawa kemanfaatan dan menjauhkan dari kebinasaan," jelasnya.
 
Sebelumnya, Ketua Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Daeng M Faqih menegaskan dokter-dokter anggota organisasi kedokteran tersebut siap menjadi target pertama vaksinasi Covid-19, apabila Presiden Jokowi mau menjadi pionir yang bakal disuntik vaksin.
 
Dokter-dokter anggota IDI, kata dia, siap menjadi penerima pertama suntikan vaksin Covid-19 yang penggunaannya sudah mendapat izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA) dari otoritas BPOM.
 
"Kalau Bapak Presiden menyampaikan sudah bersiap menjadi bagian yang pertama disuntik, IDI juga bersedia menjadi salah satu yang siap pertama dilakukan penyuntikan," kata Daeng, Senin (14/12).
Reporter :
- Dilihat 1449 Kali
Berita Terkait

0 Comments