Senin, 23/11/2020 16:09 WIB
Amalkan Sikap Gotong Royong Dalam Program JKN-KIS
BEKASI, DAKTA.COM - Awal tahun 2020, Indonesia mengalami pandemi yang membuat goncangan di dunia kesehatan maupun sektor ekonomi. Banyak masyarakat yang mengalami penurunan tingkat ekonomi dikarenakan daya beli masyarakat menurun ataupun di PHK oleh perusahaannya. Namun pentingnya memiliki jaminan kesehatan tidak bisa dipungkiri sangat membantu dalam kondisi saat ini.
Pada hari Senin (23/11) tim Jamkesnews berkesempatan berbincang dengan Deva (24), yang merupakan seorang pekerja ojek online. Kepada tim, dirinya bercerita bahwa sejak tahun 2018 sudah terdaftar dalam program Jaminan Kesehatan Nasional – Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS).
“Saya sebagai ojek online sangat merasakan dampaknya karena pandemi ini, pertama masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang kami tidak boleh membawa penumpang, padahal yang kirim barang atau go food ga banyak, ditambah tempat makan juga banyak yang tutup,” jelasnya.
Deva bercerita dirinya terdaftar dalam Program JKN-KIS di kelas 2, dan untuk membayar iuran dirinya selalu berusaha mengumpulkan sedikit demi sedikit setiap bulannya dan selalu membayar dengan rutin dengan menyisihkan uang dari hasil menjadi ojek online.
“Saya sudah terdaftar sebagai peserta JKN-KIS kurang lebih sejak tahun 2018. Bayar iurannya ngumpulin aja dari setiap hari narik. Kalo sampai tidak bayar, terus kartunya non aktif kan repot sendiri kalo tiba-tiba sakit, biaya berobat lebih mahal dibandingkan iuran yang kita bayar setiap bulan. Walaupun sampai sekarang belum pernah menggunakan,” jabarnya.
Ditanya lebih lanjut terkait gotong royong dan subsidi silang iuran dari yang sehat ke yang sakit, Deva mengatakan dirinya dapat melihat bahwa gotong royong itu merupakan warisan tak ternilai dari leluhur bangsa Indonesia yang harus kita amalkan sampai dengan saat ini, sehingga sangat tepat program ini memiliki dasar gotong royong dalam pengelolaannya.
“Dengan adanya kartu ini saya merasakan banyak sekali hal positifnya juga yaitu diantaranya timbul rasa saling tolong-menolong antara masyarakat itu sendiri, iuran yang sehat membantu pengobatan yang sakit. Sikap gotong royong merupakan warisan dari leluhur kita, makanya harus kita implementasikan terus pada jaman sekarang,” jelasnya. (DA/pm)
Editor | : | Dakta Administrator |
Sumber | : | Rilis BPJS Kesehatan |
- KH. Syaifuddin Siroj Resmi Menjadi Ketua Umum Kota Bekasi 2024-2029
- Karang Taruna Kota Bekasi Siap Bersatu, Pasca Pilkada 2024
- MES dan Perguruan Tinggi Berkolaborasi Sosialisasikan Ekonomi Syariah
- PNM Bekasi Gelar Program Budidaya Maggot dan Pengolahan Sampah di Medan Satria
- DPD KNPI Kota Bekasi Bantah, Memasang Spanduk dengan Nada Tendensius Terhadap Lembaga Kejaksaan
- Pengamat Berharap Komunikasi Intens antara PJ Walikota dengan Walikota - Wakil Walikota Terpilih Demi Keberlangsungan Kota Bekasi Kedepan
- Tri Adhianto dan Haris Bobihoe Menangkan Pilkada Kota Bekasi 2024 Hasil Rekapitulasi 12 Kecamatan
- Memasuki Masa Tenang Pilkada, Bawaslu Bersama Forkopimda Kota Bekasi Tertibkan APK
- Ketua DDII Kota Bekasi Ustd Salimin Dhani,Ajak Warga Doakan dan Pilih Paslon no 3,Ridho.
- Mimpi Besar TOD Kota Bekasi, Dishub : Ini Tugas Bersama Seluruh Elemen
- Logistik Pilkada Sudah Sampai Gudang KPU Kota Bekasi
- Masyarakat Kota Bekasi, Padati Kampanye Rapat Umum Paslon Pilgub ASIH
- Ridho Semakin Diminati Masyarakat Jelang Pilkada
- #SemuaBisaUmroh Akan Berangkatkan 361 Jamaah ke Tanah Suci
- BAZNAS Kota Bekasi Salurkan Sembako Santri dan Beasiswa S2 Pesantren pada HSN 2024
0 Comments