Kamis, 05/11/2020 13:45 WIB
Banjir di Pondok Melati, Bekasi Akibat Proyek Waduk Tiu Jaktim
BEKASI, DAKTA.COM - Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi, mengatakan, banjir di Rt 05/05 Kel. Jatimelati terjadi akibat penutupan dua dari tiga pintu air waduk Tiu di Jalan Kampung Keramat, Kelurahan Setu, Kecamatan Cipayung.
Proyek sodetan Waduk Tiu, Kelurahan Pondok Ranggon, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur (Jaktim), berimbas pada banjir yang terjadi di wilayah Kelurahan Jatimelati, Kecamatan Pondok Melati, Kota Bekasi pada Kamis (5/11).
"Kebetulan (lokasi Waduk Tiu) berbatasan dengan Kota Bekasi, saya sudah memantau dampak banjir di Kota Bekasi, tepatnya di Kelurahan Jatimelati akibat penutupan dua tanggul (pintu air)," katanya.
Ia mengatakan, lokasi di dekat Waduk Tiu sedang dalam pengerjaan sodetan yang dilakukan oleh Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jaktim. "Sebenarnya ada empat pintu air, tetapi dua pintu ditutup yang akhirnya menyebabkan banjir di daerah Kota Bekasi karena elevasinya tidak setinggi Jakarta Timur," ujarnya.
Rencananya, menurut Rahmat Effendi, pengentasan banjir di Jatimelati dibuat tanggul sepanjang sekitar 605 meter dengan sistem tanggul beronjong.
Camat Cipayung, Fajar Eko Satrio, menjelaskan, upaya penuntasan banjir di Jatimelati dilakukan melalui pemanfaatan Waduk Pondok Ranggon seluas 11 hektare. "Teknisnya kita buat sodetan Waduk Tiu menuju Waduk Pondok Ranggon. Selain itu kita pertebal tanggul sisi Kali Sunter hulu di wilayah Bekasi," kata Eko.
Proyek Waduk Tiu telah sampai pada tahap pembuatan sodetan dari Kali Sunter sepanjang 23 meter dengan dimensi 120 meter. Proyek tersebut merupakan kegiatan lanjutan dari sodetan Kali Sunter sepanjang 100 meter dengan lebar dua meter yang telah diselesaikan pada akhir September 2020.
Proyek sodetan tahap pertama telah terbukti mengurangi dampak banjir yang kerap merendam permukiman warga di sekitar bantaran sungai di Cipinang Melayu. Sebanyak 1.428 kepala keluarga (KK) di wilayah Cipinang Melayu, Jaktim bebas dari banjir dalam dua kali peristiwa peningkatan tinggi muka air (TMA) hulu Kali Sunter pada Oktober 2020.
Reporter | : |
- KH. Syaifuddin Siroj Resmi Menjadi Ketua Umum Kota Bekasi 2024-2029
- Karang Taruna Kota Bekasi Siap Bersatu, Pasca Pilkada 2024
- MES dan Perguruan Tinggi Berkolaborasi Sosialisasikan Ekonomi Syariah
- PNM Bekasi Gelar Program Budidaya Maggot dan Pengolahan Sampah di Medan Satria
- DPD KNPI Kota Bekasi Bantah, Memasang Spanduk dengan Nada Tendensius Terhadap Lembaga Kejaksaan
- Pengamat Berharap Komunikasi Intens antara PJ Walikota dengan Walikota - Wakil Walikota Terpilih Demi Keberlangsungan Kota Bekasi Kedepan
- Tri Adhianto dan Haris Bobihoe Menangkan Pilkada Kota Bekasi 2024 Hasil Rekapitulasi 12 Kecamatan
- Memasuki Masa Tenang Pilkada, Bawaslu Bersama Forkopimda Kota Bekasi Tertibkan APK
- Ketua DDII Kota Bekasi Ustd Salimin Dhani,Ajak Warga Doakan dan Pilih Paslon no 3,Ridho.
- Mimpi Besar TOD Kota Bekasi, Dishub : Ini Tugas Bersama Seluruh Elemen
- Logistik Pilkada Sudah Sampai Gudang KPU Kota Bekasi
- Masyarakat Kota Bekasi, Padati Kampanye Rapat Umum Paslon Pilgub ASIH
- Ridho Semakin Diminati Masyarakat Jelang Pilkada
- #SemuaBisaUmroh Akan Berangkatkan 361 Jamaah ke Tanah Suci
- BAZNAS Kota Bekasi Salurkan Sembako Santri dan Beasiswa S2 Pesantren pada HSN 2024
0 Comments