Sabtu, 10/10/2020 12:15 WIB
531 Karyawan Direkrut untuk Mengawasi Ibadah Umroh yang Aman
LONDON, DAKTA.COM - Lebih dari 500 karyawan telah direkrut untuk memandu jamaah umrah setelah Arab Saudi mencabut larangan sementara haji karena pandemi virus corona (Covid-19).
Dilansir dari Arab News, Sabtu (10/10), Presidensi Umum Urusan Dua Masjid Suci telah mempekerjakan 531 karyawan yang akan bekerja dalam tiga shift untuk menerima 6.000 jamaah setiap hari. Peziarah akan diurus dari saat mereka tiba di Masjidil Haram hingga mereka menyelesaikan ritual umroh, untuk memastikan bahwa ibadah umroh dilakukan dengan cara yang aman, kata presidensi.
Kepresidenan mengatakan bahwa langkah-langkah kesehatan yang ketat telah diberlakukan untuk melindungi para peziarah dan membantu menghentikan penyebaran virus.
Kementerian Haji dan Umrah Saudi menyatakan keberhasilan hari pertama umroh yang dilanjutkan setelah sekitar tujuh bulan ditangguhkan karena wabah virus korona baru. Tidak ada infeksi atau pelanggaran kesehatan yang dilaporkan pada hari pertama dimulainya kembali haji di kota suci Mekkah.
Wakil Menteri Haji dan Umrah Dr. Abdulfattah bin Sulaiman Mashat mengatakan kepada Asharq Al-Awsat bahwa semua pihak berwenang terkait yang terlibat dalam penyelenggaraan Umroh telah berhasil melaksanakan rencana yang diperkenalkan di tengah keadaan luar biasa yang ditimbulkan oleh pandemi.
Nol infeksi yang dilaporkan dikreditkan pada keberhasilan upaya ini dan langkah-langkah kesehatan ketat yang telah diadopsi sejak jamaah haji tiba di lima pusat pertemuan, tambahnya. Pengorganisasian inilah yang memungkinkan hari pertama umroh berlalu dengan lancar dan tenang, lanjutnya.
Mengorganisir jamaah di pusat-pusat pertemuan memungkinkan penyelenggara untuk memverifikasi izin mereka secara akurat dan melacak mereka selama mereka tinggal di Mekkah. Usai cek kesehatan di panti, jamaah dipandu menuju Masjidil Haram, didampingi oleh seorang pemandu kesehatan.
Juru bicara resmi otoritas kesehatan Makkah Hamad al-Otaibi mengatakan kepada Asharq Al-Awsat bahwa jika dugaan infeksi terdeteksi, maka jemaah umroh akan dirujuk ke pusat kesehatan terdekat tempat ia akan menjalani tes.
Editor | : | Dakta Administrator |
Sumber | : | Republika Online |
- Gelar Seminar Internasional Fiqh Ta’ayush, WADAH Malaysia Promosikan Hidup Berdampingan di Komuniti ASEAN
- Kondisi Terkini Gaza Utara, MER-C: Bangunan Sekolah Dibakar
- Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina (ARIBP) Mendesak Bantuan Militer untuk Palestina
- Bayi Palestina Lahir Selamat dari Rahim Ibu yang Tewas Dibunuh Israel
- Ekonomi Israel Makin Babak Belur
- Rusia Mengingatkan Turki Agar tak Berilusi Jadi Anggota Uni Eropa
- Filipina Evakuasi Ribuan Warga Saat Topan Mawar Semakin Mendekat
- Korsel Berhasil Luncurkan Satelit Komersial Pertama Kali
- China Minta Bantuan Selamatkan 39 Awak Kapal Tenggelam, 17-nya WNI
- China Ingatkan Jepang Terkait Tanggung Jawab Limbah Nuklir Fukushima
- Madinah Siapkan Diri Sambut Jamaah Haji 2023
- Yordania Tuan Rumah Pembahasan Nasib Suriah di Liga Arab
- WHO Masih Mengidentifikasi Asal-Usul Covid-19
- Jepang Cari Dukungan G7 Untuk Pembuangan Air Olahan PLTN Fukushima
- Turki Desak AS Cabut Sanksi di Bidang Industri Pertahanan
0 Comments