Jum'at, 02/10/2020 13:46 WIB
Jaminan Kesehatan, Kunci Produktivitas Pekerja
BEKASI, DAKTA.COM - Hendra Pratama (27) merupakan seorang pekerja milenial dan sudah terdaftar sebagai peserta Jaminan Kesehatan Nasional – Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) dari segmen peserta Pekerja Penerima Upah (PPU).
"Sakit merupakan hal yang tidak dapat diprediksi namun bisa dicegah, apalagi masih muda gini, biasanya kesehatan nomor kesekian namun apabila sakit tambah bingung mikirin biayanya karena kalau masih muda kan biasanya keuangan masih standar lah ya, namun sekarang tenang karena sudah terdaftar di Program JKN-KIS,” ucapnya saat di temui Tim Jamkesnews.
Hendra menceritakan bahwa masih ada beberapa rekannya yang masih belum menyadari pentingnya suatu jaminan kesehatan. Dirinya juga mengatakan bahwa yang belum terdaftar tersebut dikarenakan belum mendapatkan sosialisasi yang tepat dari BPJS Kesehatan.
Hendra Pratama (27) peserta program JKN-KIS
“Kesehatan merupakan kunci produktivitas menurut saya, karena apabila sakit akan menghambat produktivitas atau target di kerjaan, misal gak masuk 2 hari karena sakit akibatnya pekerjaan tertunda, ditambah lagi bayar pengobatan terus gajian masih lama, yasudah pasti kerjaan gak akan konsen lagi. Makanya beruntung yang sudah terdaftar, gak mikirin lagi biaya berobat tinggal kejar target saja,” jelasnya.
Hendra berharap, Program JKN-KIS dapat berlangsung dengan baik dan pelayanannya semakin memuaskan, sehingga makin banyak masyarakat yang bisa merasakan pelayanan kesehatan yang berkualitas tanpa dibeda-bedakan. Dirinya bercerita ada beberapa kerabatnya pernah menjual kendaraan, tanah bahkan rumah hanya untuk membayar rumah sakit.
“Sekarang sih saya alhamdulilah jadi tenang bila mendadak jatuh sakit. Iuran yang saya bayar biarlah menjadi amal saya membantu orang lain, semoga Allah selalu memberikan saya kesehatan sehingga iuran saya bisa terus membantu orang lain. Semenjak adanya Program JKN-KIS ini, jarang sekali kita mendengar orang menjual rumahnya atau harta bendanya hanya untuk biaya pengobatan, tentu hal ini menandakan program ini sangat membantu masyarakat, masyarakat bisa memperoleh usia yang lebih panjang lagi karena sakitnya dapat tertangani dan masyarakat tidak takut berobat ke rumah sakit. Oleh karena itu saya berpesan kepada masyarakat yang lain bahwa kita harus support program ini dan tidak lupa bahwa sehat itu mahal, jadi kita harus jaga baik-baik kesehatan kita," tutup Hendra. (DA/pm)
Editor | : | Dakta Administrator |
Sumber | : | Rilis BPJS Kesehatan |
- PT Siloam International Hospitals Tbk Umumkan Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Baru
- Waspdai Penyakit TB. Ini Penjelasan Dokter Eka Hospital Bekasi
- Siloam Hospitals Mampang Gelar Bincang Sehat: Penanganan Komprehensif Orthopedi dan Ekstremitas Atas dan Bawah
- Peran Jantung dalam Kesehatan Tubuh dan Penanganan Penyakit Kardiovaskular di Siloam Hospitals Lippo Cikarang
- Siloam Hospital Lippo Village Gelar Acara Strength in Style untuk Dukung Penyintas Kanker
- Mochtar Riady Resmikan Nano Device Laboratory di FTUI, Dorong Pengembangan Industri Chip dan Teknologi Nano di Indonesia
- AKSI RELAWAN MANDIRI DAN IPB UNIVERSITY SEDIAKAN LAYANAN KESEHATAN DAN PENGOBATAN GRATIS BAGI WARGA CILEUKSA, BOGOR
- Siloam Hospital Kebon Jeruk Rayakan 10 Tahun Deep Brain Stimulation Therapy untuk Penyakit Parkinson di Indonesia
- Siloam Hospitals Lippo Cikarang Berpartisipasi Dalam Program Khitanan Massal Forsil WMLC
- Hansaplast Gelar Sunat Massal Gratis di Kota Bekasi
- Siloam Hospital Group Gelar Simposium Kesehatan Bertajuk Scientific Update in Pediatric
- Bekasi Bebas Nyeri, Simak Tips Unggulan dari Pain Clinic Siloam Hospitals Bekasi Timur
- Mitra Keluarga Bekasi Timur, Tingkatkan Pusat Layanan Onkologi Terlengkap
- JIP: 13,4 Persen ODHA Mendapat Stigma Dari Orang Lain
- Komitmen Tanpa Batas, BPJS Kesehatan Berikan Layanan JKN Selama Libur Lebaran
0 Comments