Thailand Penjarakan Penulis Grafiti Yang Menghina Raja Bhumibol Adulyadej
BANGKOK_DAKTACOM: Pengadilan militer Thailand pada Jumat (20/3) memvonis seorang pria selama 1,5 tahun karena menulis grafiti yang dinilai menghina Raja Thailand, Bhumibol Adulyadej.
Opas Charnsuksai, 67 tahun, ditangkap pada bulan Oktober dan didakwa dengan kejahatan kenegaraan karena grafiti yang dia tulis dalam bilik toilet sebuah pusat perbelanjaan di Bangkok dinilai menghina raja.
Dalam sistem hukum Thailand, tindakan apapun yang dinilai menghina raja terangkum dalam kerangka hukum lese majeste, dianggap tindakan kriminal dan dapat dipidanakan.
Pakar menilai hukum lese majeste di Thailand merupakan yang paling ketat di dunia, pelanggarnya dapat dikenai hukuman maksimum 15 tahun penjara.
Bulan Februari lalu, Pengadilan Thailand menjatuhkan hukuman dua tahun enam bulan kepada dua mahasiswa yang mengaku bersalah karena menghina Raja Bhumibol Adulyadej dalam sebuah pertunjukkan drama kampus.
Pertunjukan bertajuk The Wolf Bride, yang dipertunjukkan para peringatan 40 tahun penumpasan militer terhadap protes mahasiswa pro-demokrasi di Universitas Thammasat, menceritakan sebuah kerajaan fiksi dan menampilkan seorang raja fiksi dan penasehatnya. Pihak berwenang menilai mengandung sindiran kepada Raja Bhumibol Adulyadej.
Keputusan ini menuai aksi protes yang diluncurkan oleh puluhan aktivis di luar gedung pengadilan. Sekitar 40 mahasiswa berkumpul di luar pengadilan mengenakan kemeja putih dengan kata-kata "Kami adalah teman" dalam bahasa Thailand dan Inggris.
Pemerintahan junta militer Thailand dimulai pada Mei tahun lalu, setelah Prayuth Chan-ocha meluncurkan kudeta dan kini menjabat sebagai Perdana Menteri.
Sejak dinyatakan dalam keadaan darurat militer, pemerintah Thailand berjanji akan menumpas pelaku penghinaan kerajaan dan pengkritik monarki.
Pemerintahan junta militer, yang dikenal dengan nama Dewan Nasional untuk Ketentraman dan Ketertiban menetapkan bahwa semua kejahatan kenegaraan dan kasus keamanan nasional akan diadili di pengadilan militer.
Sementara, Raja Bhumibol Adulyadej, 87 tahun, sangat dihormati oleh banyak warga Thailand. Raja yang paling lama memerintah di dunia ini telah lama dipandang sebagai sosok persatuan di atas keributan politik.
Kondisi kesehatan Raja Bhumibol, yang semakin lama semakin menurun telah melahirkan persaingan politik dan kekuasaan dari pendukung mantan Perdana Menteri Thaksin Shinawatra dan royalis militer.
Putra Mahkota Maha Vajiralongkorn bahkan dinilai belum mempunyai popularitas dan dukungan rakyat seperti yang dimiliki ayahnya. ***
Editor : Imran Nasution
Sumber : CNN Indonesia
Editor | : |
- Malaysia Cabut Kewajiban Penjatuhan Hukuman Mati
- Dua Orang Israel Tewas Ditikam Warga Palestina
- Malaysia Hapus Kewajiban Masker di Pesawat
- China Ancam Balas Dendam jika AS Jual Senjata Rp16 T ke Taiwan
- Takut China-Rusia, Jepang Ngebut Produksi Massal Rudal Balistik
- PM Jepang Copot Menteri yang Punya Hubungan dengan Gereja Unifikasi
- Junta Militer Myanmar Didukung Rusia, Apa Alasannya?
- Jokowi ke China Atas Undangan Xi Jinping
- Korut Hentikan Impor Produk Pencegahan Covid-19 dari China
- 47 Negara Desak PBB Segera Terbitkan Laporan Penyelidikan Xinjiang
- Jet Tempur China Jatuh
- India Berjuang Selesaikan Masalah dengan Dunia Muslim
- Ekstremis Hindu Mau Hapus Situs Muslim di India, Termasuk Taj Mahal
- AS akan Bertindak Tegas Terhadap Uji Coba Rudal Korut
- Palestina: Penggerudukan Al-Aqsa oleh Israel Tindakan Penistaan
0 Comments