Jum'at, 18/09/2020 11:03 WIB
Pengamat Proyeksi Ekonomi RI Anjlok Minus 3 pada 2020
JAKARTA, DAKTA.COM - Center of Reform on Economics (CORE) memprediksi ekonomi Indonesia minus 1,5 persen hingga minus 3 persen. Angka ini lebih dalam dari proyeksi pemerintah yang hanya meramalkan ekonomi Indonesia tahun ini minus 0,2 persen hingga minus 1,1 persen.
Direktur Eksekutif CORE Mohammad Faisal mengatakan ekonomi Indonesia belum akan kembali positif pada kuartal III dan kuartal IV 2020. Pasalnya, kasus penularan virus corona masih terus berlanjut dan bahkan makin meluas di dalam negeri.
"Kami prediksi kontraksi ekonomi tahun ini mencapai minus 1,5 persen sampai minus 3 persen. Ekonomi kuartal III dan IV 2020 masih minus," ungkap Faisal dalam Webinar CORE "Potensi Pemulihan Ekonomi dan Urgensi Stimulus UMKM", Kamis (17/9).
Ia menilai kontraksi ekonomi pada kuartal III dan kuartal IV 2020 berpotensi lebih dangkal dari kuartal II 2020. Namun, Faisal tak menyebut secara pasti potensi kontraksi ekonomi pada sisa kuartal tahun ini.
"Kontraksi ekonomi kuartal III dan kuartal IV 2020 tidak lebih dalam karena dibantu ekspor dan impor, lalu belanja pemerintah biasanya banyak pada akhir tahun," papar Faisal.
Sementara, Faisal memprediksi neraca perdagangan Indonesia juga akan surplus hingga akhir 2020. Bahkan, ia optimistis surplus neraca dagang tahun ini akan menembus rekor baru.
"Pada akhir 2020 akan pecah rekor jauh di atas US$12 miliar, itu prediksi saya," imbuh Faisal.
Kemudian, Faisal memproyeksi inflasi Indonesia mencapai titik terendah pada tahun ini. Menurutnya, ini akan menjadi rekor inflasi terendah selama lebih dari 2 dasawarsa atau bahkan sepanjang negara ini berdiri.
"Komponen inflasi terendah salah satunya di transportasi," imbuh Faisal.
Di sisi lain, inflasi di sektor kesehatan cukup tinggi. Hal ini seiring dengan naiknya permintaan produk di sektor tersebut.
"Artinya permintaan naik, harga meningkat. Ini wajar karena pandemi banyak orang menjaga kesehatan, jadi produk kesehatan mahal," jelas Faisal.
Sebagai informasi, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat terjadi penurunan Indeks Harga Konsumen (IHK) atau deflasi sebesar 0,05 persen secara bulanan (month-to-month/mtm) pada Agustus 2020. Deflasi ini lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya yang juga mencatat deflasi 0,10 persen.
Deflasi kali ini lebih rendah jika dibandingkan Agustus tahun lalu yang mengalami inflasi sebesar 0,12 persen.
Sementara itu, secara tahun berjalan (year-to-date/ytd) terjadi inflasi sebesar 0,93 persen. Sedangkan secara tahunan (year-on-year/yoy) inflasi mencapai 1,32 persen pada Agustus ini. **
Editor | : | |
Sumber | : | CNN Indonesia |
- PT Naffar Perdana Wisata Ajak Semua Travel Umroh Untuk Kerjasama Raih Keberkahan Memuliakan Tamu Allah
- LippoLand Perkuat Posisi dengan Visi, Misi, dan Logo Baru Sambut Pertumbuhan Industri Properti
- Specta Color Zumba Bersama Liza Natalia di WaterBoom Lippo Cikarang
- BPR Syariah HIK Parahyangan Raih Penghargaan Infobank Sharia Award 2024
- RUPSLB PT Lippo Cikarang Tbk Setujui Rights Issue 3 Miliar Saham untuk Pengembangan Bisnis
- CIMB Niaga Suryacipta Dipimpin Banker Muda Inspiratif Krisfian A. Hutomo
- Kurniasih Dukung Upaya Kemenaker Agar Tidak Ada PHK di Sritex
- Anggota IKAPEKSI INDONESIA Desak Penyelesaian Konflik dan Langkah Hukum terhadap Pelanggar
- LPCK Berkomitmen Menciptakan Lingkungan Asri dan Harmonis
- LPCK Terus Berinovasi Sambut Pertumbuhan Pasar Properti
- IKAPEKSI Gelar Munaslub, Pranyoto Widodo Terpilih Sebagai Ketua DPP Periode 2024-2029
- POJK Merger BPR/S, Ini Kata Ketua Umum DPP Perbarindo Tedy Alamsyah
- Perbarindo DKI Jakarta dan Sekitarnya Gelar Rakerda. Bahas Merger BPR/S
- Peserta Tunggak Iuran, BPJS Kesehatan Cabang Bekasi Dorong Manfaatkan Program Rehab
- Bank Syariah Artha Madani Raih 2 Penghargaan Tata Kelola di GRC Awards 2024
0 Comments