DAKTA.COM - Oleh: Rahmat Hidayat
Pandemi Covid-19 mengingatkan kita akan firman Allah SWT. “Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan berikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar” (QS al-Baqarah [2]: 155).
Untuk mengatasi pandemi Covid-19 perlu kerja keras dan ikhtiar sungguh-sungguh dan komprehensif. "Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan mereka sendiri" (QS ar-Ra’d [13]: 11).
Usaha ini mencakup ikhtiar fisik (zahir) dan nonfisik (batin). Ikhtiar fisik, antara lain, menjaga pola hidup bersih sebagaimana diajarkan Islam, mengikuti protokol kesehatan Covid-19 (memakai masker, menjaga jarak, dan sering mencuci tangan), menjaga wudhu, mengonsumsi makanan yang halal dan thayib (baik, sehat, dan bergizi), olahraga teratur, istiharat cukup, dan tidak stres.
Kemudian memperbanyak infak dan sedekah. Secara individu maupun kolektif kelembagaan (pemerintah, BUMN, dan swasta) harus bekerja sama meringankan beban masyarakat yang terdampak Covid-19.
Rasulullah Muhammad SAW bersabda: “Barang siapa melonggarkan (menghilangkan) dari seorang mukmin satu kesukaran dari berbagai kesukaran dunia, Allah menghilangkan darinya satu kesukaran dari berbagai kesukaran pada hari kiamat. Dan barang siapa yang memudahkan orang yang kesulitan, Allah memudahkannya di dunia dan akhirat (HR Bukhari-Muslim).
Untuk itu, perlu kerja keras, sistematis, dan sinergi seluruh komponen bangsa sembari mengharap pertolongan Allah SWT.
Insya Allah sedekah yang kita berikan selain bermanfaat, juga bagi yang bersedekah sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW bahwa sedekah itu dapat menolak bencana (asshadaqatu tadfa’ul bala’).
Adapun ikhtiar nonfisik, yaitu memperbanyak istighfar dan tobat, perbanyak berzikir agar batin menjadi tenang (QS ar-Ra’d [13]: 28), serta perbanyak munajat dan doa kepada Allah SWT. Sebab, doa bagi orang beriman merupakan senjata.
Selain itu, menjaga dan menegakkan shalat lima waktu, memperbanyak shalat sunah terutama shalat malam, serta sabar menerima ujian Allah SWT.
“Wahai orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar” (QS al-Baqarah [2]: 153). Selanjutnya bertawakal kepada Allah SWT (QS Ibrahim [14]: 11).
Bagaimana kita mengambil hikmah dari pandemi Covid-19 ini? Sebagai orang beriman, kita meyakini setiap kejadian selalu ada hikmahnya.
"Tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Mahasuci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka" (QS Ali-Imran [3]: 191).
Pandemi Covid-19 telah menimbulkan berbagai kesulitan, ancaman, dan tantangan. Tugas kita bagaimana keluar dari beragam kesulitan, menjadikan ancaman dan tantangan itu sebagai peluang (inna ma’al usri yusran).
Untuk itu, perlu kerja keras, sistematis, dan sinergi seluruh komponen bangsa sembari mengharap pertolongan Allah SWT. Semoga Allah SWT segera mengangkat wabah Covid 19 ini.
Semoga Allah SWT melindungi dan menyelamatkan bangsa dan negara kita. Jadikan Indonesia menjadi negara maju, modern, serta jaya di bawah ampunan dan ridha Allah SWT. Amin.
Editor | : | |
Sumber | : | Republika |
- Mengapa Agama Jadi Kriteria Utama Calon Istri Menurut Islam? Begini Penjelasannya
- Banyak Gunung Alami Erupsi, Benarkah Pertanda Kiamat Dekat?
- 8 Keutamaan Mengajarkan Ilmu
- Sikap-Sikap yang Termasuk dalam Kemurtadan
- Ramadhan Telah Pergi, Bagaimana Kualitas Keimanan Kita?
- Hindari Kufur Nikmat, Berikut Lima Cara Mendapat Kepuasan Hidup
- Empat Janji Allah yang Tertuang Dalam Alquran
- Muhasabah Bagi Mukmin
- Cara Mempertahankan Iman Setelah Ramadhan
- Istighfar Sebagai Pembuka Pintu Rezeki
- Parfum Jabir bin Hayyan
- Bagaimana Islam Memandang Kesehatan Mental?
- Doa Meminta Keturunan yang Saleh
- Janganlah Mencela Makanan
- Keajaiban Rezeki
0 Comments