Bekasi / Kota /
Follow daktacom Like Like
Jum'at, 11/09/2020 08:00 WIB

Pemkot Bekasi Bangun Ketahanan Pangan di Tingkat RW Saat Pandemi

Budi daya Pakcoy secara hidroponik (ilustrasi)
Budi daya Pakcoy secara hidroponik (ilustrasi)
BEKASI, DAKTA.COM - Pada masa pandemi Covid-19 ini, Pemerintah Kota Bekasi berupaya membangun ketahanan pangan dari tingkat terbawah, yakni RW. 
 
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan Kota Bekasi, Drs. Alexander Zulkarnain, M.Si., mengatakan kebutuhan pangan adalah hal yang paling mendasar bagi masyarakat karena ketersediaannya tidak bisa ditunda seperti barang-barang lain.
 
Oleh karena itu, penting menjaga ketahanan pangan masyarakat dimulai dari ketahanan pangan keluarga agar mereka bisa mengakses dan memenuhi kebutuhan pangannya secara mandiri. 
 
Menurutnya, berbekal dengan budaya gotong royong di masyarakat Kota Bekasi inilah yang dimanfaatkan untuk membangun dan menjaga ketahanan pangan.
 
"Masyarakat bersama-sama menjaga ketahanan pangan di tingkat RW, mereka yang mampu menyumbangkan mie, beras, gula, minyak untuk disimpan dan saat ada yang membutuhkan bisa dikeluarkan, jadi itu semacam lumbung pangan," ucapnya dalam Bincang Publik bersama Radio Dakta melalui Zoom, Kamis (10/9).
 
Bincang Publik bersama DKPPP dan Dinsos Kota Bekasi melalui Zoom
 
Ia menuturkan, tidak hanya lumbung pangan di tingkat RW, tetapi pihaknya mendorong agar masyarakat juga memiliki lumbung hidup dengan memanfaatkan lahan sempit untuk menanam.
 
"Kita mendorong masyarakat untuk bertani, dengan memanfaatkan lahan kosong untuk menanam. Tidak harus menggunakan tanah luas, tapi bisa dengan media apapun salah satunya hidroponik. Gerakan menanam ini diharapkan menjadikan masyarakat yang produktif, paling tidak bisa memenuhi pangan yang dibutuhkannya," paparnya.
 
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Kota Bekasi, Dr. Ahmad Yani, MBA., menerangkan terkait dengan evaluasi bantuan sosial atau bansos memang ditemukan ketidaksesuaian penerima bagi masyarakat yang terdampak Covid-19.
 
"Ada yang bilang penerimanya tidak sesuai, itu bukan karena disengaja, mungkin terkait dengan data kita belum sempurna. Tapi kedepannya pemberian bansos kepada masyarakat yang benar-benar terdampak akan diberikan," katanya.
 
Ia mengaku, Pemkot Bekasi telah mendistribusikan bansos tahap pertama sebanyak 150 ribu paket, sedangkan tahap kedua sebanyak kurang lebih 75 ribu paket bansos.
 
"Total ada 225 ribu paket bansos  khusus untuk masyarakat Kota Bekasi yang belum diberikan bantuan dari pusat maupun provinsi," pungkasnya. **
Editor :
Sumber : Radio Dakta
- Dilihat 1599 Kali
Berita Terkait

0 Comments