DAKTA.COM - Oleh: Abdul Muid Badrun
Setidaknya ada 52 ayat dalam Al Quran yang membahas tentang jaminan dan kepastian rezeki bagi hamba Allah. “Dan tidak ada suatu binatang melata pun di muka bumi melainkan Allahlah yang memberi rezekinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam kitab yang nyata (lauh mahfuzh)."(QS Hud: 6).
“Allah melapangkan rezeki bagi siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan Dia (pula) yang menyempitkan baginya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu." (QS al-Ankabut: 62).
Kedua ayat di atas menjadi pegangan kita sebagai hamba-Nya agar kita semua yakin bahwa rezeki kita dijamin oleh Allah. Masalahnya, apa dan bagaimana caranya rezeki itu selalu bersama kita dan tidak sulit meraihnya?
Padahal, kita semua tahu, rezeki, jodoh, dan maut adalah mutlak hak prerogatif Allah. Lalu, bagaimana cara membuka rahasia rezeki agar kita hidup tidak diimpit kesulitan demi kesulitan?
Kalau kita telusuri Al Qquran, kita akan dapat pengertian rezeki sebagai segala sesuatu yang bermanfaat, berdaya guna bagi setiap hamba-Nya, serta dapat dimanfaatkan sebagai sumber kehidupan. Rezeki juga berarti anugerah, karunia, atau pemberian dari Allah SWT untuk para hamba-Nya.
Dengan bahasa lain, rezeki merupakan segala sesuatu yang dapat menunjang kelangsungan hidup manusia dan mengantarkan kepada kehidupan yang lebih baik lagi. Hal ini sesuai firman-Nya dalam surah ar-Rum: 40.
Banyak di antara kita beranggapan bahwa rezeki semata-mata hanya berupa uang, harta, dan benda. Padahal, itu hanya sebagian kecil saja. Sebagian besarnya meliputi semua apa yang ada di dalam kehidupan manusia. Berupa waktu, kesehatan, kebahagiaan, kebersamaan, persatuan, kesempatan, kerukunan, kecerdasan, keluarga, lingkungan yang baik, dan masih banyak lagi lainnya. Semua itu adalah rezeki yang Allah berikan kepada kita semua.
Padahal, jelas disebutkan ada dua syarat utama untuk mendapatkan rezeki yang mulia dan langgeng sesuai firman-Nya: “Maka orang-orang yang beriman dan beramal saleh, bagi mereka ampunan dan rezeki yang mulia.” (QS al-Hajj: 50).
Nah, dari sinilah rahasia keajaiban rezeki terbuka. Sayangnya, kita tahu kuncinya tapi kita tak mau menjalankannya dengan baik dan benar. Rezeki pun sering menjauhi kita.
Lalu, bagaimana caranya? Secara sederhana, maknai iman dan amal saleh sebagai the power of belief (kekuatan keyakinan) dan the power of attitude (kekuatan akhlakul karimah). Dua kunci ini bagai dua sisi mata uang. Tak bisa dipisahkan.
Beriman tak beramal saleh bagai pohon tak berbuah. Beramal saleh tetapi tak beriman bagai buah tak ada rasanya sehingga percuma saja hasilnya. Lalu, bagaimana jika kita sampai saat ini masih saja kesulitan rezeki?
Pertama kali yang mesti kita cek adalah seberapa disiplin kita dalam menjalankan rukun iman, terutama sekali shalat kita. Jika shalat kita baik, akan baik pula rezeki kita. Demikian sebaliknya.
Jika ini yang dipahami sejak awal maka rahasia keajaiban rezeki akan terbuka dan bisa diamalkan oleh siapa saja. Wallahu a’lam.
Editor | : | |
Sumber | : | Republika |
- Mengapa Agama Jadi Kriteria Utama Calon Istri Menurut Islam? Begini Penjelasannya
- Banyak Gunung Alami Erupsi, Benarkah Pertanda Kiamat Dekat?
- 8 Keutamaan Mengajarkan Ilmu
- Sikap-Sikap yang Termasuk dalam Kemurtadan
- Ramadhan Telah Pergi, Bagaimana Kualitas Keimanan Kita?
- Hindari Kufur Nikmat, Berikut Lima Cara Mendapat Kepuasan Hidup
- Empat Janji Allah yang Tertuang Dalam Alquran
- Muhasabah Bagi Mukmin
- Cara Mempertahankan Iman Setelah Ramadhan
- Istighfar Sebagai Pembuka Pintu Rezeki
- Parfum Jabir bin Hayyan
- Bagaimana Islam Memandang Kesehatan Mental?
- Doa Meminta Keturunan yang Saleh
- Ikhtiar dan Tawakal
- Janganlah Mencela Makanan
0 Comments