HUNGARIA_DAKTACOM: Perdana Menteri Hungaria, Victor Orban membuat statement kontroversial dengan mengatakan bahwa negaranya harus dijaga dari pengungsi muslim agar Eropa tetap terjaga identitas kekristenannya.

"Pengungsi yang datang itu dibesarkan dari agama yang berbeda dan merepresentasikan kultur yang sangat berbeda, kebanyakan dari mereka bukanlah orang Kristen, tapi muslim," ujarnya dalam sebuah koran Jerman, Kamis (3/9).

Pernyataan PM Hungaria ini menuai kritik dari Donal Tusk, Presiden Dewan Eropa yang merupakan representasi dari pemimpin-pemimpin negara Uni Eropa.

"Saya ingin menggaris bawahi bahwa nilai-nilai kekristenan di ruang sosial dan publik adalah kesiapan untuk menolong sesama yang sedang membutuhkan," ujarnya saat berdiri bersama Victor Orban dalam konferensi pers.

Orban pun memberi tanggapan kembali dalam kesempatan berbeda dalam konferensi pers tanpa kehadiran Tusk. Ia mengungkit sejarah Hungaria yang sempat ditaklukan oleh kekhalifahan Turki Usmani.

"Soal hidup bersama dengan kelompok muslim, kami tidak ingin mengulang sejarah panjang penaklukan selama 150 tahun," ujarnya.

Hungaria, menurut Orban, tidak tertarik untuk memulai pengalaman hidup dalam suasana multikultural. Ia juga menambahkan bahwa sebagai negara berdaulat negaranya berhak menentukan kebijakannya sendiri tanpa desakan negara-negara lain.