Selasa, 18/08/2020 10:07 WIB
Di Tengah Pandemi, Pemerintah Harus Fokus Bangun Persatuan
JAKARTA, DAKTA.COM - Dalam kondisi prihatin seperti sekarang ini, peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-75 harus dijadikan momentum membangun rasa persatuan, kebersamaan dan semangat mewujudkan kehidupan berbangsa dan bernegara yang lebih baik.
Wakil Ketua FPKS DPR RI, Mulyanto minta Pemerintah lebih peduli mengokohkan rasa persatuan di masyarakat, sebagai modal utama bangsa ini mengatasi berbagai tantangan yang ada.
"Diakui atau tidak, saat ini masyarakat kita tengah terbelah, sebagai ekses dari pilpres yang lalu. Karenanya pada hari kemerdekaan inilah Pemerintah seharusnya dapat menciptakan suasana kerukunan, kedamaian, dan rasa persatuan. Bukan malah mempertajam perbedaan dengan membiarkan keberadaan buzzer-buzzer media sosial yang sering memprovokasi masyarakat," ujar Mulyanto dalam keterangannya yang diterima, Selasa (18/8).
Untuk membangun rasa persatuan dan kesatuan tersebut Mulyanto mengingatkan Pemerintah untuk lebih menjaga keseimbangan pembangunan, baik dalam aspek spiritual maupun material, seperti yang diamanahkan para pendiri bangsa (founding fathers).
"Menurut Bung Hatta, sila pertama (Ketuhanan Yang Maha Esa) dan sila kedua (Kemanusiaan yang Adil dan Beradab) mencerminkan aspek spiritualitas itu. Sementara sila ketiga, sila keempat dan sila kelima mencerminkan aspek materialitasnya," katanya.
Menurutnya, bangsa Indonesia perlu bersyukur dengan predikat, bahwa masyarakat Indonesia adalah bangsa yang religius, bangsa yang beriman dan bertakwa.
"Salah satu indikator, bahwa akal-jiwa bangsa ini masih sehat dan kita layak optimis dapat kita lihat dari bagaimana sikap penolakan masyarakat luas terhadap RUU HIP (Haluan Ideologi Pancasila) ataupun RUU BPIP (Badan Pembinaan Ideologi Pancasila) akhir-akhir ini," ujarnya.
Ia melihat, masyarakat Indonesia sangat peka dan sigap membela manakala aspek spiritualitas-ideologis mereka terganggu. Berbagai organisasi keagamaan, purnawirawan TNI-Polri, pemuda dan daerah memperlihatkan sikap penolakan tersebut.
Begitu pula terkait dengan rasa kemanusiaan, yang dicerminkan dengan sikap saling tolong-menolong kesetiakawanan sosial dalam menganggulangi wabah Covid-19 di RT-RT, RW-RW, dusun, dan desa. Fenomena ini tentu membahagiakan dan membuat kedamaian.
Lebih lanjut, Mulyanto mengajak seluruh komponen masyarakat dan bangsa saling bekerjasama mengatasi berbagai persoalan yang dihadapi, mulai dari masalah pandemi Covid-19 yang sudah menelan korban 5.600 jiwa, hingga masalah kontraksi ekonomi yang saat ini tumbuh negatif 5,3% serta ancaman resesi ekonomi.
"Kita layak optimis, bahwa musibah Covid-19 dan resesi ekonomi, dapat kita hadapi dan selesaikan dengan baik," katanya. **
Reporter | : | |
Editor | : |
- Pasangan Heri - Sholihin Komitmen Bangun Perubahan Untuk Kota Bekasi
- Setia Prabowo: Bersyukur Jika Romo Syafi’i Terpilih di Kabinet Zaken Prabowo
- Pasangan Heri - Sholihin Deklarasi Maju Pilkada Bekasi, Ini Janjinya
- Din Syamsuddin Rencanakan Aksi Besar dengan Dukungan TNI untuk Bela Palestina
- Peringati HUT Golkar ke 59 DPD Golkar Kota Bekasi Ajak Para Kader dan Simpatisan Bershalawat
- PKS Kota Bekasi Sesalkan Sikap Pemkot Batalkan Penggunaan Stadion Patriot
- Resmi Gabung PPP, Sandiaga Ngaku Ikhlas Jika tak Diusung Jadi Bakal Cawapres
- Buntut Gibran-Prabowo, PDIP Atur Kader Kepala Daerah Terima Tamu
- Dukung Prabowo, Jokowi Pressure Megawati?
- Maksimal Perjuangkan Aspirasi, Anggota Dewan Ushtuchri Tuai Pujian Konstituen
- Jokowi: Menteri Nasdem Bisa Direshuffle
- Jokowi Tidak Akan Dukung Prabowo
- Warga Jabar Puas Pada Kinerja Ridwan Kamil
- Dewan Mahfudz Abdurrahman Berbagi 10 Ribu Bingkisan Lebaran
- Jika Pemilu Ditunda, Aktivis 98 Siapkan Pemerintahan Transisi
0 Comments