Kajian Keislaman /
Follow daktacom Like Like
Jum'at, 20/03/2015 15:30 WIB

Al Mustaqbal Tak Miliki Kaitan Dengan ISIS

Al Mustaqbal
Al Mustaqbal

JAKARTA_DKATCOM: Pemimpin redaksi al-Mustaqbal, M Fachri, mengaku tidak memiliki afiliasi dengan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah, ISIS, namun mereka hanya memberitakan soal kegiatan mujahidin di fron terdepan di wilayah yang berhasil dikuasai, termasuk di Afghanistan, Kashmir dan Filipina.

Pernyataan itu ia sampaikan menyusul banyaknya pertanyaan media yang nyinyir dengan pemberitan Almustaqbal selama ini yang berhasil memuat berita-berita yang langsung dari daulah islam.

Mustaqbal telah menyebarkan empat edisi majalah secara online setiap dua bulan sekali. Di situsnya, media ini terang-terangan mepublikasikan kegiatan daulah islam, seperti pengelolalaan pendidikan, kesehatan dan pelaksanaan syariat Islam. Daulah islam sendiri telah memiliki media resmi, yaitu Dabiq yang dikeluarkan oleh sayap propaganda mereka.


"Kenapa Mustaqbal pro-Daulah Islam, karena kami mengabarkan mujahid yang menguasai sebuah wilayah. Sekarang siapa yang paling menguasai wilayah paling signifikan dan terus meluas? Daulah Islam," kata Fachri yang menolak menyebut ISIS, tapi Daulah Islam, saat dihubungi wartawan Jumat (20/3).

Fachri mengaku tidak memiliki afiliasi dengan media ISIS lainnya, seperti Dabiq yang diterbitkan oleh sayap media ISIS, al-Hayat.

"Tidak ada hubungan, hanya Muslimin yang mendukung mujahidin," kata Fachri.

Pemberitaan Mustaqbal mengambil dari akun Twitter pada mujahidin di Suriah. Sumber lainnya adalah mengambil dari media nasional maupun internasional yang memiliki berita sesuai dengan tema Mustaqbal.

Tidak langgar hukum

Fachri mengatakan bahwa medianya telah mematuhi kode etik jurnalistik, salah satunya tidak memajang video atau foto kekerasan di situs mereka. Secara hukum, menurut dia Mustaqbal juga tidak melanggar peraturan apapun.

"Saya yakin apa yang saya lakukan sesuai dengan hukum Islam, dakwah amar ma'ruf nahi munkar. Secara hukum kami juga tidak melanggar apa pun, dan saya paham kode etik jurnalistik, tidak tertarik memajang video kekerasan yang tidak layak ditampilkan," ujar Fachri.***



Editor    : Imran Nasution

Editor :
- Dilihat 6233 Kali
Berita Terkait

0 Comments