BEKASI_DAKTACOM: Walikota Bekasi Rahmat Effendi prihatin atas fasilitas ruang tunggu RSUD Bekasi yang tidak representatif bagi para pasien.

Rahmat Effendi saat meninjau RSUD Kota Bekasi siang ini Kamis (3/9) mengungkapkan, kurang nyamanya pelayanan di RSUD membuat sebagian pengunjung harus mengantri sambil berdiri menunggu giliran saat berobat.

Selain fasilitas di ruang tunggu, Rahmat Effendi juga menyayangkan kurangnya meubelair di ruang rawat inap, ICU dan ruang operasi.

Karena itu pihaknya meminta Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Tim TAPD Pemkot Bekasi untuk mengkaji ulang penganggaran di APBD 2016.

Namun Rahmat mengakui untuk pengadaan dan penambahan fasilitas meubelair dan pendukung lainya tidak dapat dilakukan tahun ini mengingat anggaran belanja tambahan sudah di ketuk palu.

Sementara Direktur RSUD Kota Bekasi Titi Masrifahati saat di konfirmasi mengatakan bahwa sebenarnya penganggaran fasilitas meubelair sudah di siapkan dalam pos APBD 2015 sebesar Rp 1,3 milyar lebih.

Akan tetapi anggaran belum dapat diserap akibat terjadi kesalahan teknis dalam proses lelang. Titi mengakui jika saat ini panitia  lelang harus menggelar lelang ulang pengadaan meubelair RSUD tahun anggaran 2015.