CIKARANG_DAKTACOM: Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan mencatat terdapat sebanyak 2489 hektar menjadi lahan kritis dan berpotensi kritis akibat alih fungsi lahan.

Kasi Bina Usaha Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Bekasi, Yudianhar mengatakan dari data Kementerian Pertanian lahan sebanyak 2489 hektar itu tersebar di Bojongmangu, cikarang Pusat, Cibarusah, Cikarang Selatan dan Serang Baru.

Lahan kritis, menurutnya pada Kamis (3/9), adalah lahan yang telah mengalami kemerosotan kesuburannya atau lahan yang dalam proses kemunduran baik secara kimia dan biologi.

Tidak suburnya lahan tersebut dikarenakan akibat alih fungsi lahan dan cuaca ekstrim sehingga lahan  tidak lahi bisa digunakan untuk kegiatan bercocok tanam, karena unsur haranya telah hilang.

Ke depan, pihaknya akan fokus dalam memperbaiki dan merehabilitasi lahan kritis tersebut dengan melakukan penanaman pohon kembali.

Yudi menambahkan bukan hanya lahan kritis yang tidak bisa ditanam, tetapi lahan kritis itu juga berakibat pada longsornya tanah seperti yang terjadi di aliran sungai Cipamingkis Cibarusah.

Oleh sebab itu penanaman pohon di bantaran sungai juga akan dilakukan serta melibatkan pihak sekolah dalam penamanan tersebut.