Ahad, 02/08/2020 10:15 WIB
AIMI Dukung Gerakan Menyusui untuk Sehatkan Bumi
JAKARTA, DAKTA.COM – World Breastfeeding Week atau Pekan Menyusui Dunia (PMD) adalah kampanye global yang dirayakan setiap tahun pada tanggal 1-7 Agustus, dengan tujuan untuk melindungi, mempromosikan, dan mendukung menyusui, serta meningkatkan kesehatan ibu dan bayi di seluruh dunia.
Peringatan PMD selalu memiliki tema yang berbeda-beda setiap tahunnya, kini PMD 2020 mengangkat “Dukung Menyusui Untuk Sehatkan Bumi."
Pesan yang ingin disampaikan melalui tema ini adalah bahwa menyusui tidak hanya baik bagi ibu dan anak, namun juga baik bagi lingkungan. Menyusui adalah sumber makanan dan gizi yang berkelanjutan dan alami, serta tidak memiliki jejak karbon limbah apapun bagi bumi.
Sudah menjadi tradisi dari Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) untuk ikut menyelenggarakan berbagai rangkaian acara dalam rangka PMD ini.
Di masa pandemi Covid-19, AIMI akan menyelenggarakan seminar daring bekerja sama dengan 2 lembaga yang bergerak di ranah lingkungan, Greenpeace Indonesia, dan EwasteRJ.
Seminar daring ini akan disiarkan secara LIVE melalui Facebook dan Youtube AIMI pada tanggal 7 Agustus 2020, pukul 13.00 sampai selesai. Seminar ini akan membahas beberapa topik seru lintas 2 sektor: menyusui dan lingkungan.
AIMI pun akan membahas pentingnya mendukung menyusui demi melestarikan lingkungan, sementara 2 lembaga lain akan membahas bentuk-bentuk pencemaran dan solusi pencegahannya bagi kelompok paling terdampak, yaitu ibu dan bayi.
“Kami tahu betul masih banyak orang tua yang belum menyadari bahwa menyusui dapat mengurangi limbah di bumi ini,” Umum AIMI, Nia Umar dalam keterangnnya yang diterima, Ahad (2/8).
Karena seperti dilaporkan pada Green Feeding Indonesia, bahwa pengganti ASI yang diproduksi secara industri dibuat dari produk susu dan pertanian lainnya, menghasilkan Gas Rumah Kaca (GRK) termasuk metana dan Nitrous Oksida selama produksi, transportasi, dan penggunaan.
Penggunaannya juga menghasilkan volume limbah yang cukup besar, yang perlu dibuang. Sementara, menyusui tidak membutuhkan biaya tambahan dan tidak memiliki jejak karbon limbah bagi bumi.
“Kami berharap, seminar ini dapat menggugah banyak pihak agar lebih memberikan dukungannya pada praktek menyusui. Mengingat ternyata menyusui bukan merupakan ranah kesehatan saja, namun lintas sektoral. Menyusui pun menyelamatkan dan menyehatkan bumi,” sambung Farahdibha Tenrilemba, Wakil Ketua Umum AIMI.**
Reporter | : | |
Editor | : |
- 85 PERSEN PROFESIONAL INGIN REFLEKSI DIRI YANG LEBIH INTERAKTIF
- ARM HA-IPB DISTRIBUSI 210 PAKET BANTUAN TAHAP 2 KE CILOPANG DAN PANGIMPUNAN, SUKABUMI
- Kenaikan Tarif PPN Menjadi 12 Persen Berpotensi Perparah Kesenjangan Ekonomi
- KPK Sita Dokumen & Bukti Elektronik Terkait CSR Bank Indonesia
- Kemana Ridwan Kamil Usai Kalah di Jakarta?
- RIDO Batal Gugat Hasil Pilkada Jakarta ke Mahkamah Konstitusi
- Tinggalkan Anies, Suara PKS Makin Jeblok
- PEMERINTAH MASIH MENGABAIKAN ANGKUTAN JALAN PERINTIS
- Miftah Maulana Mundur dari Utusan Khusus Presiden Prabowo
- KONSEP GURU MENURUT MOHAMMAD NATSIR
- Baitul Maqdis Institute Sampaikan 11 Resolusi Palestina dan Dunia Islam kepada Wakil Menlu RI, Anis Matta
- Empat Alasan Mengapa UU Pengelolaan Zakat Rugikan LAZ
- IDEAS: Dana BOS Tak Cukup Angkat Kesejahteraan Guru Honorer
- Bamsoet Minta Polri Jerat Bandar Narkoba Dengan Pasal Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU)
- UMKM Pertanian-Perikanan yang Utangnya Dihapus
0 Comments