Sabtu, 25/07/2020 12:41 WIB
Ada Protokol Kesehatan, Kemenag Buka Peluang Biaya Umrah Naik
JAKARTA, DAKTA.COM - Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus, Kementerian Agama, Arfi Hatim menyatakan pihaknya membuka kemungkinan penambahan biaya perjalanan ibadah umrah bagi jemaah yang tertunda keberangkatannya karena Covid-19.
Sebelumnya, Arab Saudi menangguhkan penyelenggaraan ibadah umrah akibat pandemi Virus Corona (Covid-19) pada Februari.
"Rapat juga membahas kemungkinan adanya penambahan biaya perjalanan ibadah umrah bagi jemaah yang tertunda keberangkatannya," kata Arfi dalam keterangan resminya di situs Kementerian Agama RI, Jumat (24/7).
Meski demikian, dia tak menyebutkan nominal tambahan biaya tersebut. Ia hanya menjelaskan potensi penambahan itu karena disebabkan kenaikan pajak di Arab Saudi termasuk kebijakan penerapan protokol kesehatan.
"Baik saat keberangkatan dari Tanah Air maupun saat di Tanah Suci," kata Arfi.
Selain itu, ia menyatakan Kemenag dan Kesatuan Tour Travel Haji Umrah Republik Indonesia (Kesthuri) menyepakati untuk memprioritaskan keberangkatan jemaah umrah yang tertunda keberangkatannya sejak Februari 2020.
Nantinya, prioritas ini dipersiapkan jika Pemerintah Arab Saudi kembali membuka penyelenggaraan ibadah umrah.
Arfi juga meminta Penyelenggaraan Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU) untuk mulai menyusun rencana keberangkatan jemaah umrah tertunda.
Meski demikian, katanya, rencana tersebut tidak perlu mencantumkan tanggal keberangkatan dan harga paket layanan terlebih dahulu. Sebab, kepastian keberangkatan masih harus menunggu kebijakan Saudi.
"Hasil pemantauan di lapangan, saat ini ada beberapa PPIU yang sudah menawarkan tanggal keberangkatan dan mencantumkan harga paket umrah. Itu sebaiknya tidak dilakukan dulu. Kita masih menunggu kebijakan Saudi kapan akan membuka penyelenggaraan ibadah umrahnya," kata dia.
Tak hanya itu, Kemenag dan pihak Kesthuri juga menyepakati agar pihak maskapai Garuda Indonesia dan Saudi Arabian Airlines tidak mempersulit proses pengembalian maupun penjadwalan ulang tiket jemaah umrah yang tertunda keberangkatannya.
Mereka juga meminta kedua maskapai tersebut tetap menunggu kebijakan dari Saudi untuk kepastian keberangkatan.
"Kami hanya mempersiapkan jadwal keberangkatan. Namun kepastian penerbangan masih menunggu kebijakan pemerintah Arab Saudi," kata GSA Saudi Arabian Airlines Andi Bermawi.
Editor | : | Dakta Administrator |
Sumber | : | CNN Indonesia |
- 85 PERSEN PROFESIONAL INGIN REFLEKSI DIRI YANG LEBIH INTERAKTIF
- ARM HA-IPB DISTRIBUSI 210 PAKET BANTUAN TAHAP 2 KE CILOPANG DAN PANGIMPUNAN, SUKABUMI
- Kenaikan Tarif PPN Menjadi 12 Persen Berpotensi Perparah Kesenjangan Ekonomi
- KPK Sita Dokumen & Bukti Elektronik Terkait CSR Bank Indonesia
- Kemana Ridwan Kamil Usai Kalah di Jakarta?
- RIDO Batal Gugat Hasil Pilkada Jakarta ke Mahkamah Konstitusi
- Tinggalkan Anies, Suara PKS Makin Jeblok
- PEMERINTAH MASIH MENGABAIKAN ANGKUTAN JALAN PERINTIS
- Miftah Maulana Mundur dari Utusan Khusus Presiden Prabowo
- KONSEP GURU MENURUT MOHAMMAD NATSIR
- Baitul Maqdis Institute Sampaikan 11 Resolusi Palestina dan Dunia Islam kepada Wakil Menlu RI, Anis Matta
- Empat Alasan Mengapa UU Pengelolaan Zakat Rugikan LAZ
- IDEAS: Dana BOS Tak Cukup Angkat Kesejahteraan Guru Honorer
- Bamsoet Minta Polri Jerat Bandar Narkoba Dengan Pasal Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU)
- UMKM Pertanian-Perikanan yang Utangnya Dihapus
0 Comments