Nasional /
Follow daktacom Like Like
Rabu, 15/07/2020 07:39 WIB

Distribusi Bantuan Banjir di Luwu Utara Terkendala Luapan Lumpur

Banjir bandang menerjang rumah warga di Kabupaten Luwu Utara, Senin (13/07/2020) malam
Banjir bandang menerjang rumah warga di Kabupaten Luwu Utara, Senin (13/07/2020) malam
LUWU UTARA, DAKTA.COM - Bencana hidrometeorologi kembali melanda wilayah Provinsi Sulawesi Selatan. Terakhir, banjir bandang menerjang enam kecamatan di Kabupaten Luwu Utara pada Senin (13/7) pukul 19.00 waktu setempat. Lebih dari empat ribu keluarga terdampak akibat kejadian tersebut. 
 
Menurut BPBD Kabupaten Luwu Utara, banjir dipicu salah satunya hujan dengan intensitas tinggi. Debit air hujan yang mengakibatkan Sungai Masamba, Rongkang dan Sungai Rada meluap sehingga terjadi banjir bandang. 
 
Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani mengatakan, bantuan distribusi logistik sudah disalurkan ke titik pengungsi. Namun, belum menyeluruh karena terkendala akses jalan yang dipenuhi lumpur.
 
"Jadi kami mencoba muter membagikan bantuan bersama relawan, BPBD, dan PMI. Kami sebar (logistik) untuk memastikan pengungsi dapat dijangkau. Komunikasi sebagian sudah pulih," ujarnya saat dihubungi Radio Dakta, Selasa (14/7) malam.
 
Dari data Pusat Pengendali Operasi (Pusdalops) BNPB memonitor sebanyak 4.930 keluarga terdampak di enam kecamatan di Kabupaten Luwu Utara. Kecamatan tersebut yakni Kecamatan Masamba, Sabbang, Baebunta, Baebunta Selatan, Malangke, dan Malangke Barat. Ribuan rumah terendam di kawasan terdampak. 
 
"Kalau terdampak langsung ada dua kecamatan, yang terparah di dua kelurahan dan dua desa. Untuk Masamba, dua kelurahan yang terparah, yaitu Kelurahan Bone dan Kelurahan Bone Tua," ucap Indah.
 
Ia menyampaikan, untuk korban meninggal sementara berdasarkan laporan ada 15 orang dan orang hilang sebanyak 56. Kemudian yang mengungsi sekitar 2650 jiwa.
 
"Korban meninggal dunia, data sementara (Selasa malam) laporan ada 15 orang. Dari rumah sakit dilaporkan ada 11 yang meninggal, 4 masih dicari kebenaran informasinya, karena ada informasi 4 orang ini langsung dikuburkan oleh keluarga, tidak dibawa ke rumah sakit," ungkapnya.
 
Selain Masamba, ia menyebut, di Desa Radda Kecamatan Baebunta kondisinya juga sangat parah karena aksesnya tertutup lumpur akibat banjir bandang.
 
"Untuk 4 dusun di Radda, kami kesulitan membersihkan, karena akses jalan nasional tertutup lumpur, tim menerobos hutan dan kebun untuk melakukan evakuasi. Di beberapa titik, lampu juga masih padam di sana," ujarnya.
 
Indah menggambarkan, di beberapa titik lokasi, ketinggian lumpur sampai di atas bubungan (puncak) rumah hingga tidak terlihat, sementara di jalan raya setinggi 1-2 meter.
 
Sementara itu, beberapa hari sebelumnya, tepatnya Kamis (9/7) lalu, wilayah Kabupaten Luwu di Provinsi Sulawesi Selatan juga terdampak banjir. Saat itu, 2.970 keluarga terdampak banjir. 
 
Enam kecamatan, yaitu Kecamatan Larompong, Larompong Selatan, Suli, Bua, Suli Barat, dan Ponrang terdampak. Tak hanya merendam perumahan dan bangunan publik lain, genangan juga merusak lahan sawah dan kebun.
 
"Banjir di Kabupaten Luwu telah surut dan warga kembali ke rumah masing-masing," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati dalam keterengannya, Selasa (14/7).
 
Ia menyampaikan, melihat potensi ancaman banjir bandang, Kabupaten Luwu Utara termasuk wilayah yang memiliki bahaya kategori sedang hingga tinggi untuk bencana banjir bandang. 
 
Sebanyak 11 kecamatan berada pada kategori tersebut. Jumlah populasi terpapar bahaya banjir bandang mencapai 23.402 jiwa. 
 
Prakiraan BMKG berdasarkan dasarian II – III Juli dan I Agustus 2020 masih menunjukkan curah hujan pada kategori menengah hingga tinggi. **
Editor :
Sumber : Radio Dakta
- Dilihat 970 Kali
Berita Terkait

0 Comments