Nasional / Kesehatan /
Follow daktacom Like Like
Selasa, 14/07/2020 09:09 WIB

Waspadai Penyakit Darah Kental Penyebab Stroke

Ilustrasi gejala stroke (klikdokter.com)
Ilustrasi gejala stroke (klikdokter.com)
BEKASI, DAKTA.COM - Penyakit darah kental atau hiperagregasi trombosit dapat terjadi pada siapa saja, baik pria maupun wanita yang disebabkan oleh banyak faktor.
 
Darah kental sendiri sebenarnya merupakan keadaan patologis dimana aliran darah menjadi terganggu akibat ketidakseimbangan antara faktor yang membekukan darah dan faktor-faktor yang mengencerkan darah. Dalam hal ini faktor-faktor yang membekukan darah lebih dominan dari pada faktor-faktor yang mengencerkan.
 
DR. dr. Dody Ranuhardi, Sp.PD, KHOM, FINASIM, MPH, Ahli Penyakit Dalam Konsultan Penyakit Darah dan Kanker Mitra Keluarga Bekasi mengungkapkan, akibat dari penyakit darah kental itu dapat menyebabkan stroke, serangan jantung, pembengkakan pada tungkai disertai nyeri, bahkan dapat menyebabkan kematian. 
 
Selain itu, kondisi seperti ini juga dapat menyebabkan infertilitas (sulit mendapatkan anak) dan keguguran yang berulang kali (Abortus Habitualis). Sedangkan, pada ibu hamil, dapat mengganggu perkembangan janin. 
 
dr. Dody Ranuhardi menjelaskan, banyak faktor yang bisa menyebabkan terjadinya pengentalan darah, yang berlanjut pada terjadinya gumpalan darah (trombus dan emboli).
 
"Faktor-faktor resiko yang berperan terjadinya penyakit darah kental itu usia di atas 40 tahun, obesitas, infeksi, genetik atau keturunan, gaya hidup yang kurang baik seperti merokok, pola diet, dan kurang olahraga," terangnya dalam Bincang Sehat bersama Radio Dakta melalui Zoom, Selasa (14/7).
 
Sedangkan resiko penyakit yang bisa menyebabkan darah kental adalah hipertensi, hiperlipidemia, hiperurisemia, estrogen, diabetes mellitus, polisitemia, serta leukositosis.
 
Bincang Sehat bersama DR. dr. Dody Ranuhardi, Sp.PD, KHOM, FINASIM, MPH dari Mitra Keluarga Bekasi
 
Ia memaparkan, proses terjadinya penyakit darah kental dimana penyempitan pembuluh darah (vasokonstriksi) menyebabkan aliran darah lebih lambat, kemudian trombosit saling melengket dijembatani oleh fibrinogen, sehingga terjadi agregasi trombosit membentuk plak, kondisi ini biasa terjadi pada proses menutupnya luka atau trauma.
 
"Proses tadi akan diikuti oleh aktifnya faktor-faktor pembekuan yang disebut faktor ekstrinsik dan faktor intrinsik tadi, kemudian akan membentuk bekuan darah berupa serat-serat fibrin," ucapnya.
 
Untuk gejala ringan yang sering ditemukan pada pasien penyakit darah kental,yakni mereka akan merasakan pusing, demam, dan kesemutan. 
 
"Kalau sudah parah, maka kaki akan bengkak, terjadi gangguan penglihatan yang bisa terjadi kebutaan mendadak. Kemudian, gangguan pendengaran akibat darah kental yang mengganggu aliran darah ke telinga sehingga menyebabkan ketulian mendadak," katanya.
 
Ia menambahkan, untuk mengatasi penyakit itu mulailah mengobati berbagai gangguan penyakit secara benar dan teratur seperti kanker, hipertensi, diabetes mellitus, hiperlipidemia, polisitemia, leukositosis, dan hiperurisemia.
 
"Periksakan diri sebelum hamil, atau bila ada kesulitan untuk punya anak," imbuhnya.
 
Untuk konsultasi seputar penyakit darah dan kanker dengan dr. Dody Ranuhardi, bisa datang ke Mitra Keluarga Bekasi atau mengunjungi website https://mitrakeluarga.com/. **
 
Editor :
Sumber : Radio Dakta
- Dilihat 1972 Kali
Berita Terkait

0 Comments