Selasa, 07/07/2020 11:23 WIB
Selama Covid-19 Konsumsi Air Bersih Meningkat, Pembayaran Menurun
CIKARANG, DAKTA.COM - Selama pandemi Covid-19 konsumsi air bersih yang menggunakan layanan Perusahaan Air Minum (PDAM) Tirta Bhagasasi Bekasi, meningkat hingga sekitar 10 persen.
Hal ini terjadi karena mayoritas pelanggan beraktivitas di rumah dan perubahan pola hidup masyarakat menjadi penyebab meningkatnya kebutuhan air tersebut.
Direktur Utama PDAM Tirta Bhagasasi Bekasi, Maman Sudarman Usep Rahman Salim mengatakan kenaikan konsumsi air bersih PDAM Tirta Bhagasasi hingga 10 persen tersebut, karena sejak bulan Maret hingga Juni 2020 kemarin mayoritas pelanggan mengikuti anjuran pemerintah, dengan melakukan akivitas pekerjaan di rumah, bekerja, belajar, dan beribadah dari rumah.
"Apalagi kegiatan mencuci tangan menjadi rutinitas yang dianjurkan, sehingga kebutuhan airnya juga meningkat," ucapnya di Cikarang, Selasa (7/7).
Menurutnya dalam kondisi normal sebelum pandemi rata-rata penggunaan air bersih setiap rumah tangga di Kabupaten Bekasi, sekitar 17 hingga 20 meter kubik perbulan. Oleh karena itu, pihaknya harus bekerja ekstra keras untuk memenuhinya.
"Jika dikalikan dengan keseluruhan jumlah pelanggan, angkanya menjadi besar, karena jumlah pelanggan di wilayah Kabupaten Bekasi saja mencapai sekitar 170.000 pelanggan dan peningkatan permintaan ini harus kami penuhi, dengan mengalirkan air bersih hingga 3,4 juta meter kubik atau meningkat 510.000 meter kubik perbulan," terangnya.
Peningkatan ini dihitung sejak April sampai Juni, termasuk memasuki Juli ini peningkatan masih tetap ada.
Ia mengaku, peningkatan jumlah itu hanya untuk pelanggan PDAM, sementara sebagian masyarakat belum menikmati layanan PDAM karena jaringan pipa belum belum dibangun menyeluruh.
Disisi lain, Usep menyatakan peningkatan penggunaan air ini tidak berbanding lurus dengan kemampuan membayar para pelanggan. Memburuknya kondisi perekonomian di tengah pandemi membuat para pelanggan kesulitan membayar tagihan yang meningkat.
"Pemakaian air naik tetapi pembayaran turun, jika ada yang meminta keringanan maka diberikan keringanan hingga 50 persen. Namun yang mengajukan harus diverifikasi terlebih dahulu layak atau tidak diberikan keringanan," jelasnya.
Ia mengimbau para pelanggan agar menerapkan prinsip hemat air meski ada peningkatan pemakaian. **
Reporter | : | Ardi Mahardika |
Editor | : |
- FajarPaper Sukseskan Panen Lele, Dukung Kemandirian Ekonomi Warga Binaan
- Di Akhir Tahun 2024, BBWM Serahkan Rumah Layak Huni untuk Mak Sarmah
- BBWM Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir Rob di Utara Bekasi
- Media Gathering Pemkab Bekasi di Garut: Sinergi dan Kolaborasi untuk Pembangunan
- FajarPaper Perkuat Komitmen Keberlanjutan Lewat Program Ekonomi Sirkular di Kabupaten Bekasi
- Peringati Hari Pahlawan, LAZ Al-Kahfi Peduli Berikan Bantuan kepada Veteran dan Penghafal Al-Qur'an
- NikahXpress Akan Hadir di Pollux Mall Cikarang, Tawarkan Pernikahan Sah dan Instan
- Kolaborasi Pemkab Bekasi dan Lippo Cikarang (LPCK) Dorong Pertumbuhan Ekonomi dan Lingkungan
- PT Bina Bangun Wibawa Mukti Resmikan Fasilitas Generator Oksigen Medis di Babelan
- Lippo Cikarang Cosmopolis Resmikan Masjid Kedua, Wujudkan Komitmen Penyediaan Fasilitas Ibadah untuk Masyarakat
- Korean Cultural Association Cikarang Diresmikan di Distrik 1 Cikarang
- EdgeConnex Perluas Pusat Data di Lippo Cikarang Cosmopolis, Dukung Kebutuhan Cloud dan AI bagi Ekonomi Digital Indonesia
- FajarPaper Dukung Kebersihan Lingkungan Cikarang Barat dengan Bantuan Tempat Sampah dan Giat Bersih Kali
- Hariyanto Arbi Buka Gerai Kedua Flypower di Pollux Mall Cikarang
- Munaslub I IKAPEKSI Momentum Pembenahan Organisasi yang Lebih Solid
0 Comments