Senin, 29/06/2020 09:57 WIB
Harganas, Momentum Jalankan Fungsi Keluarga yang Terlewat
BEKASI, DAKTA.COM - Setiap tanggal 29 Juni diperingati sebagai Hari Keluarga Nasional (Harganas). Dalam kesempatan ini, Sekjen Aliansi Cinta Keluarga (AILA) Indonesia, Nurul Hidayati mengajak seluruh masyarakat agar mengedepankan fungsi keluarga yang mungkin selama ini terabaikan, apalagi di masa pandemi Covid-19.
Ia menyampaikan, makna keluarga adalah benteng yang bisa memberikan perlindungan kepada setiap anggota keluarganya. Oleh sebab itu, anggota keluarga harus mengetahui peran dan fungsinya.
Dalam wawancara bersama Radio Dakta pada Senin (28/6), Nurul Hidayati menjelaskan, ada delapan fungsi keluarga. Pertama adalah nilai-nilai agama, yang harus menjadi pondasi utama dalam keluarga.
"Manakala agama menjadi rujukan utama orang tua dalam mendidik anak-anaknya, insya Allah ibarat bangun, pondasinya sudah kokoh," ucapnya.
Kedua, fungsi kasih sayang. Anggota keluarga harus memberikan rasa kasih sayang dan kenyamanan terhadap anggota keluarga lainnya. Kasih sayang adalah poin penting untuk menumbuhkan rasa cinta antara orang tua dengan anak.
"Ketiga perlindungan. Anggota keluarga bertanggung jawab memberikan perlindungan, sehingga apapun masalah yang terjadi di luar sana bisa dibantu dalam mengatasinya. Jangan sampai kekerasan terjadi di dalam keluarga sendiri, itu berarti tidak berjalan fungsi keluarga," jelasnya.
Keempat fungsi asah asih asuh. Artinya anggota keluarga harus belajar dari kekurangan masing-masing dan saling memberikan masukan dan bimbingan dalam nilai kebaikan.
Kelima, fungsi ekonomi. Kepala keluarga memiliki kewajiban untuk menafkahi keluarganya, tetapi perlu ada perhatian dari istri untuk mengelola keuangan dengan baik.
Keenam fungsi lingkungan. Ini penting di masa Covid-19, Indonesia merupakan negara tropis tetapi penduduknya lama-kelamaan kehilangan jiwa agrikultur dan lebih memilih beli ke pasar, padahal masyarakat bisa memulai untuk menanam di rumah. Kegiatan menanam bukan hanya menghasilkan produk tapi menyenangkan dan bisa menurunkan tensi.
"Ketujuh dan kedelapan adalah sosial budaya dan reproduksi yang perlu ditekankan juga dalam berkeluarga," ujar Ketua Umum PP Salimah dan motivator keluarga itu.
Menurutnya, di masa pandemi Covid-19 ini bisa dimanfaatkan oleh keluarga untuk meluangkan waktu dalam menciptakan kebersamaan untuk lebih intens berinteraksi.
"Jadi kesempatan ini bisa dimanfaatkan saling merenung dan introspeksi diri. Memanfaatkan waktu bersama yang berkualitas dalam berinteraksi, kemudian jalankan fungsi keluarga tadi yang terlewat," pungkasnya. **
Editor | : | |
Sumber | : | Radio Dakta |
- 85 PERSEN PROFESIONAL INGIN REFLEKSI DIRI YANG LEBIH INTERAKTIF
- ARM HA-IPB DISTRIBUSI 210 PAKET BANTUAN TAHAP 2 KE CILOPANG DAN PANGIMPUNAN, SUKABUMI
- Kenaikan Tarif PPN Menjadi 12 Persen Berpotensi Perparah Kesenjangan Ekonomi
- KPK Sita Dokumen & Bukti Elektronik Terkait CSR Bank Indonesia
- Kemana Ridwan Kamil Usai Kalah di Jakarta?
- RIDO Batal Gugat Hasil Pilkada Jakarta ke Mahkamah Konstitusi
- Tinggalkan Anies, Suara PKS Makin Jeblok
- PEMERINTAH MASIH MENGABAIKAN ANGKUTAN JALAN PERINTIS
- Miftah Maulana Mundur dari Utusan Khusus Presiden Prabowo
- KONSEP GURU MENURUT MOHAMMAD NATSIR
- Baitul Maqdis Institute Sampaikan 11 Resolusi Palestina dan Dunia Islam kepada Wakil Menlu RI, Anis Matta
- Empat Alasan Mengapa UU Pengelolaan Zakat Rugikan LAZ
- IDEAS: Dana BOS Tak Cukup Angkat Kesejahteraan Guru Honorer
- Bamsoet Minta Polri Jerat Bandar Narkoba Dengan Pasal Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU)
- UMKM Pertanian-Perikanan yang Utangnya Dihapus
0 Comments