DAKTACOM: Kristolog Abu Deedat menghimbau kepada umat agar tidak mudah percaya bahwa Islam sama saja dengan agama-agama lainnya. Salah satu bukti utamanya adalah adanya perbedaan mendasar dari setiap kitab suci agama-agama tersebut.

"Kandungan Al Qur'an tidaklah sama dengan kitab-kitab agama lain," ungkapnya.

Sebab fungsi Al Qur'an adalah sebagai penyempurna dari kitab-kitab sebelumnya, selain itu Al Qur'an juga berfungsi sebagai korektor dari kitab-kitab sebelumnya yang banyak mengandung informasi yang keliru.

Salah satu contohnya adalah Nabi Nuh dan Luth digambarkan dalam Bible sebagai pemabuk dan pezina, ini tentu berbeda jauh dengan apa yang disampaikan oleh Al Qur'an yang justru memuliakan mereka berdua.

Perbedaan mendasar dalam dua kitab ini tentu juga menjadi bukti tersendiri bagi orang-orang yang mengusung pemahaman pluralisme agama.

"Kalau mereka bilang semua agama itu sama, lalu bagaimana menyatukan dua cerita yang bertolak belakang ini?" ujarnya dalam acara Mutiara Hikmah di Radio Dakta, Rabu (26/8).

Berbekal informasi seperti ini, umat Islam diharapkan menjadi lebih waspada terhadap aksi-aksi pemurtadan yang kerap mengutip AL Qur'an namun dengan memberi tafsiran yang keliru.