BEKASI_DAKTACOM: Dinas Bangunan dan Pemukiman Kota Bekasi masih berkutat pada persoalan lelang pembangunan gedung RSUD Kota Bekasi sejak 2015. Efeknya, pelayanan pengobatan ke masyarakat tergangu akibat kekurangan kamar Operasi.

Kepala Dinas Bangunan dan Pemukiman Kota Bekasi, Dadang Ginanjar disela tinjauan pembangunan kantor Kelurahan Harapan Mulya Bekasi Utara Kota Bekasi, Rabu (26/8) mengatakan pembangunan RSUD 8 lantai masuk dalam kategori multi years.

Sehingga pengerjaanya bertahap dan untuk tahun 2015 baru masuk tahap lelang setelah dilakukan audit oleh BPKP, dirinya pun membantah menghambat pelayanan RSUD Kota Bekasi.

Sementara itu, Alin warga Jl Macan Raya Rt 007 / 003 Harapan Jaya Bekasi Utara, mengatakan bahwa pelayanan RSUD Kota Bekasi sangat mengecewakan.

Ibu kandung Alin, Halimah, dijadwalkan untuk menjalankan operasi pada 22 agustus 2015 namun hingga saat ini belum ada tindakan, alasanya, RSUD Kota Bekasi masih kekurangan ruang operasi akibat  adanya pembangunan dan harus menutup beberapa kamar pelayanan operasi.

Sementara Dirut RSUD Kota Bekasi Titi Masrifaharti, mengakui  ruangan rawat inap bedah saat ini sedang diperbaiki, sehinga kapasitas yang semula 60 kamar dikurangi hingga  menjadi 35 kamar.

Selain proses pemindahan kamar yang masih di upayakan, pemindahan kamar operasi ke gedung baru memakan waktu 7 hari, alasanya  ada proses pindah peralatan  dan sterilisasi ruangan terlebih dahulu, disamping masih adanya masalah pada kamar operasi pusat.