Ahad, 07/06/2020 12:55 WIB
New Normal, Anggota DPR Sarankan Fokus Lapangan Kerja Sektor Pangan
JAKARTA, DAKTA.COM - Anggota Komisi IV DPR RI, Andi Akmal Pasluddin menyarankan kepada pemerintah yang sedang mendorong penciptaan lapangan kerja untuk dapat memutlakkan kemandirian pangan dan berfokus kepada sektor pangan dalam masa pelaksanaan new normal.
Andi Akmal Pasluddin mengusulkan kepada pemerintah bahwa new normal masa pemulihan dari Covid-19 perlu membalik arus sejarah bangsa akan petani, pertanian, dan pangan.
"Menurun drastisnya kontribusi sektor pertanian terhadap PDB dari 22,09 persen menjadi 13 persen pada 30 tahun terakhir harus diubah dengan dukungan regulasi yang baik," katanya dalam rilisnya di Jakarta, Ahad (7/6).
Politisi PKS itu mengingatkan bahwa pekerja sektor pertanian pada saat ini tercatat ada sebanyak 35,7 juta orang atau sebesar 28,79 persen penduduk.
Dari jumlah tersebut, lanjutnya, yang masuk kelompok usia muda atau berusia dalam rentang umur 19-39 tahun, hanya sekitar 10 persen.
Untuk itu, ujar dia, kondisi tersebut tak bisa dibiarkan, karena 10 tahun ke depan, ancaman krisis pangan menjadi peringatan keras.
"Negara kita memiliki semua potensi yang jarang dimiliki oleh negara lain di dunia. Posisi geografis dan sumber daya alam yang dimiliki mestinya menjadi daya tawar posisi tinggi di mata dunia. Ini bagaimana pemimpin negara kita mampu menjalankan," paparnya.
Ia menegaskan bahwa Indonesia mesti mampu memperkuat logistik nasional akan pangan, selain faktor kesehatan, yang merupakan sektor vital yang akan mempertahankan stabilitas politik, ekonomi maupun keamanan.
Sebelumnya, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan pihaknya telah menyiapkan skema penanggulangan kemungkinan adanya krisis pangan global seperti yang disampaikan badan pangan dunia Food and Agriculture Organitation (FAO) akibat pandemi Covid-19.
Mentan Syahrul Yasin Limpo memaparkan skema yang dilakukan Kementan adalah melaksanakan gerakan percepatan tanam serentak, melakukan penyediaan sarana produksi, penyediaan pembiayaan usaha pertanian yang bersumber dari KUR dan bantuan modal usaha bagi petani skala kecil.
"Untuk memastikan produksi pangan yang cukup di tahun 2020, berbagai kebijakan dan program peningkatan produksi pangan dengan sasaran pertumbuhan tinggi sekitar 7 persen diimplementasikan," kata Mentan dalam press briefing bersama Menteri Luar Negeri di Jakarta, Kamis (4/6).
Mentan menjelaskan bahwa sejalan dengan pandangan FAO dan WHO, Pemerintah Indonesia memahami benar adanya kemungkinan terjadinya krisis pangan, baik global maupun nasional.
Di Indonesia, permasalahan pangan tersebut pada bulan April-Mei 2020 menjadi lebih berat karena memasuki bulan Ramadhan dan Idul Fitri. Pada periode tersebut biasanya terjadi kenaikan permintaan dan lonjakan harga-harga pangan.
Menindaklanjuti arahan Presiden Joko Widodo, Kementerian Pertanian bersama kementerian lain, serta bermitra dengan sektor swasta, telah melakukan berbagai langkah antisipatif agar penyediaan pangan tidak terganggu dan arus pangan dari produsen sampai konsumen berjalan lancar, terutama untuk 11 pangan pokok dan pangan yang penting.
Kesebelas jenis pangan tersebut adalah padi/beras, jagung, bawang merah, bawang putih, cabai merah besar, cabai rawit, daging sapi, daging ayam, telur ayam, gula dan minyak goreng. **
Editor | : | |
Sumber | : | Antara |
- Saudi Berencana Batasi Usia Jemaah Haji Lansia di Atas 90 Tahun pada 2025
- Kritik OCCRP, Pakar Hukum: Nominasikan Tokoh Korup Tanpa Bukti adalah Fitnah
- 5 Profil Finalis Tokoh Kejahatan Terorganisasi dan Korupsi 2024 Versi OCCRP, Jokowi Salah Satunya
- Akal Bulus BI, CSR Dialirkan ke Individu Lewat Yayasan, Ada Peran Heri Gunawan dan Satori?
- Promo Libur Akhir Tahun Alfamidi
- 85 PERSEN PROFESIONAL INGIN REFLEKSI DIRI YANG LEBIH INTERAKTIF
- ARM HA-IPB DISTRIBUSI 210 PAKET BANTUAN TAHAP 2 KE CILOPANG DAN PANGIMPUNAN, SUKABUMI
- Kenaikan Tarif PPN Menjadi 12 Persen Berpotensi Perparah Kesenjangan Ekonomi
- KPK Sita Dokumen & Bukti Elektronik Terkait CSR Bank Indonesia
- Kemana Ridwan Kamil Usai Kalah di Jakarta?
- RIDO Batal Gugat Hasil Pilkada Jakarta ke Mahkamah Konstitusi
- Tinggalkan Anies, Suara PKS Makin Jeblok
- PEMERINTAH MASIH MENGABAIKAN ANGKUTAN JALAN PERINTIS
- Miftah Maulana Mundur dari Utusan Khusus Presiden Prabowo
- KONSEP GURU MENURUT MOHAMMAD NATSIR
0 Comments