Rabu, 22/04/2020 12:22 WIB
Aktualisasi Keteladanan Kartini dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara
DAKTA.COM - Hari ini Selasa 21 April, segenap bangsa Indonesia memperingati hari kelahiran seorang srikandi bernama Kartini, yang menjadi simbol kebangkitan dan emansipasi peran perempuan Indonesia.
Seperti yang diketahui bersama, Kartini merupakan inspirasi kebangkitan perempuan di tengah belenggu tradisi paternalistis yang sangat kuat, ketika zaman penjajahan Belanda.
Ketua Komisi Pemberantasan Republik Indonesia, H. Firli Bahuri memaknai perjuangan Kartini meski berada dalam zona aman dan nyaman karena lahir serta dibesarkan dalam lingkungan keluarga priayi (terhormat), Kartini malah merasakan kerisauan akan nasib kaumnya karena tidak memiliki kesempatan dan hak yang sama dengan kaum laki-laki.
"Setelah melewati berbagai halang rintang serta keterbatasan dan pembatasan kala itu, Kartini akhirnya mampu memperlihatkan kepada dunia bahwasanya suara perempuan layak dan patut didengar," ucapnya dalam keterangan persnya di Jakarta, Selasa (21/4).
Ia melanjutkan, kaum Hawa akhirnya dapat menjadi bagian dari kebijakan dalam tatanan kehidupan sosial dan kemasyarakatan, melalui sentuhan ide serta pemikiran mereka.
Menurutnya, 0eran perempuan kini tidak lagi sekadar berada di dalam wilayah domestik, namun merambah wilayah yang lebih luas dalam selururuh tatanan kehidupan lainnya.
Kehadiran perempuan dalam setiap aspek kehidupan berbangsa dan bernegara, mampu memberi warna dan teladan tentang bagaimana sesungguhnya menjalani kehidupan.
"Bagi saya, Hari Kartini sebaiknya jangan dirayakan sekadar seremoni tahunan belaka, apalagi dirayakan secara beramai-ramai di masa penyebaran pandemi Covid-19," katanya.
Esensi dari pengorbanan serta perjuangan seorang Kartini-lah, kata dia, yang harus dipahami dan implementasikan dalam kehidupan sehari-hari, demi kemajuan masa depan bangsa kita.
Masa depan suatu bangsa yang sebagian besar terletak pada kaum perempuan, karena peran perempuan sangat penting dalam mendidik dan membentuk karakter anaknya kelak, agar menjadi kuat, disiplin, jujur serta berakhlak mulia.
Ibarat menegakkan benang basah, karakter anak seperti itu tidak mungkin terbentuk tanpa peran aktif kaum Hawa.
Ia menjelaskan, karakter yang menjadi fundamental bagi para penerus bangsa untuk menghadapi tantangan di masa depan, sekaligus menyelesaikan berbagai persoalan bangsa seperti melepaskan diri negeri ini dari perilaku koruptif yang sangat destruktif, mengingat hal ini telah menjadi budaya di hampir semua tatanan kehidupan kita saat ini.
Ibaratkan surga ada di bawah telapak kaki seorang perempuan atau ibu, pepatah ini memiliki makna implisit, bahwa langkah kaki kaum Hawa-lah yang menentukan nasib anak-anaknya kelak.
"Seyogianya, kita segenap anak bangsa patut bersyukur dengan warisan dan suri teladan seorang Kartini yang mampu menginspirasi generasi demi generasi, sejak dulu hingga saat ini," ucapnya.
Menurutnya, Kartini mampu membuktikan bahwasanya perempuan bukanlah kaum yang lemah secara ide, gagasan, serta pemikiran. Perempuan memiliki rasionalitas seperti kaum lelaki, sehingga memiliki peranan dan andil yang besar bagi perkembangan bangsa dan negara.
"Selamat merayakan Hari Kartini, semoga teladan Kartini senantiasa mewarnai perjalanan seluruh anak bangsa, dalam meraih cita-cita bersama yang lebih baik di masa depan," pungkasnya. **
Reporter | : | |
Editor | : |
- Saudi Berencana Batasi Usia Jemaah Haji Lansia di Atas 90 Tahun pada 2025
- Kritik OCCRP, Pakar Hukum: Nominasikan Tokoh Korup Tanpa Bukti adalah Fitnah
- 5 Profil Finalis Tokoh Kejahatan Terorganisasi dan Korupsi 2024 Versi OCCRP, Jokowi Salah Satunya
- Akal Bulus BI, CSR Dialirkan ke Individu Lewat Yayasan, Ada Peran Heri Gunawan dan Satori?
- Promo Libur Akhir Tahun Alfamidi
- 85 PERSEN PROFESIONAL INGIN REFLEKSI DIRI YANG LEBIH INTERAKTIF
- ARM HA-IPB DISTRIBUSI 210 PAKET BANTUAN TAHAP 2 KE CILOPANG DAN PANGIMPUNAN, SUKABUMI
- Kenaikan Tarif PPN Menjadi 12 Persen Berpotensi Perparah Kesenjangan Ekonomi
- KPK Sita Dokumen & Bukti Elektronik Terkait CSR Bank Indonesia
- Kemana Ridwan Kamil Usai Kalah di Jakarta?
- RIDO Batal Gugat Hasil Pilkada Jakarta ke Mahkamah Konstitusi
- Tinggalkan Anies, Suara PKS Makin Jeblok
- PEMERINTAH MASIH MENGABAIKAN ANGKUTAN JALAN PERINTIS
- Miftah Maulana Mundur dari Utusan Khusus Presiden Prabowo
- KONSEP GURU MENURUT MOHAMMAD NATSIR
0 Comments