Jum'at, 03/04/2020 13:17 WIB
Cerita Detri Warmanto Terinfeksi Covid-19 Tanpa Gejala
JAKARTA, DAKTA.COM - Sudah hampir 18 hari sejak dinyatakan positif virus corona atau Covid-19, Aktor, Detri Warmanto mengisolasi diri dari lingkungannya.
Menantu dari Menpan-RB, Tjahjo Kumolo ini menceritakan, sejak Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi dinyatakan positif pada 15 Maret 2020, Presiden Jokowi mengimbau agar jajarannya di kabinet Indonesia Maju beserta keluarga terdekatnya melakukan pengecekan Covid-19 di RSPAD Gatot Soebroto.
"Kami ke RSPAD kemudian dicek rontgen paru, cek darah, tenggorokan, dan swab. Ketika hasil swab keluar sekitar 4-5 hari ternyata tiga orang di dalam rumah dinyatakan positif Covid-19, salah satunya saya," ungkap Detri dalam wawancara bersama Radio Dakta, Jumat (3/4).
Mendengar hasil swab itu, ia mengaku sangat syok terinfeksi virus corona, pasalnya ia tidak merasakan gejala apapun Covid-19, yakni batuk, demam, hingga sesak napas.
"Saya enggak nyangka karena tidak ada sedikit pun indikasi gejalanya, terus dinyatakan positif Covid-19. Kemudian saya konsul dengan dokter, katanya yang seperti saya ini lebih berbahaya sebagai carrier, karena tanpa disadari ia menularkan ke sekitarnya," jelasnya.
Detri mengaku, dianjurkan oleh dokter untuk mengisolasi diri di rumah dengan menerapkan pola hidup sehat dan istirahat yang cukup.
Ia merasa sedih karena harus berpisah dengan anak dan istrinya, karena harus menjaga jarak dan mengisolasi sendiri.
"Saya tanyakan, dokter apa ada obatnya, ternyata belum ada obat untuk Covid-19, akhirnya saya semakin khawatir. Jawaban dokter, ini penyakit tidak ada obatnya dan bisa sembuh dengan sendirinya. Intinya mengonsumsi 5 sehat sempurna buah dan sayur, itu sudah cukup banyak mengandung vitamin untuk meningkatkan imunitas dan selalu optimis dan bahagia," jelasnya.
Selama mengarantina diri, aktivitas yang dilakukan dirinya hanya monoton, seperti tidur, beribadah, makan, nonton, bermain game, video call, hingga membalas pesan-pesan yang masuk bertanya mengenai Covid-19.
"Banyak juga yang tanya, minum obat apa, saya hanya minum obat, misalnya saya batuk, ya saya minum obat batuk, itu aja. Ditambah suplemen vitamin, tapi enggak juga yang dikhususkan," ujarnya.
Lebih lanjut, ia menyampaikan keprihatinannya terhadap penolakan dari sejumlah masyarakat kepada pasien dan jenazah Covid-19, hingga tenaga medis.
"Jujur saya merasa sedih masyarakat yang punya sikap seperti itu. Enggak ada kok manusia yang ingin terpapar, ini bukan aib. Kalau mereka punya wawasan, bisa menjaga dirinya masing-masing," jelasnya.
Ia meminta masyarakat jangan bergunjing atau mendiskreditkan orang yang positif virus corona karena itu hanya akan menekan psikis pasien. Selain itu, ia juga mengingatkan masyarakat untuk mengikuti protokol kesehatan dari pemerintah dengan berdiam diri di rumah dan menjalankan social and physical distancing. **
Editor | : | |
Sumber | : | Radio Dakta |
- BP Haji: Sesuai Perintah Presiden, Sudah ada 7 Penyidik KPK yang dilantik menjadi Eselon 2 dan 1 orang lagi akan menjadi Eselon 1 di BPH
- Saudi Berencana Batasi Usia Jemaah Haji Lansia di Atas 90 Tahun pada 2025
- Kritik OCCRP, Pakar Hukum: Nominasikan Tokoh Korup Tanpa Bukti adalah Fitnah
- 5 Profil Finalis Tokoh Kejahatan Terorganisasi dan Korupsi 2024 Versi OCCRP, Jokowi Salah Satunya
- Akal Bulus BI, CSR Dialirkan ke Individu Lewat Yayasan, Ada Peran Heri Gunawan dan Satori?
- Promo Libur Akhir Tahun Alfamidi
- 85 PERSEN PROFESIONAL INGIN REFLEKSI DIRI YANG LEBIH INTERAKTIF
- ARM HA-IPB DISTRIBUSI 210 PAKET BANTUAN TAHAP 2 KE CILOPANG DAN PANGIMPUNAN, SUKABUMI
- Kenaikan Tarif PPN Menjadi 12 Persen Berpotensi Perparah Kesenjangan Ekonomi
- KPK Sita Dokumen & Bukti Elektronik Terkait CSR Bank Indonesia
- Kemana Ridwan Kamil Usai Kalah di Jakarta?
- RIDO Batal Gugat Hasil Pilkada Jakarta ke Mahkamah Konstitusi
- Tinggalkan Anies, Suara PKS Makin Jeblok
- PEMERINTAH MASIH MENGABAIKAN ANGKUTAN JALAN PERINTIS
- Miftah Maulana Mundur dari Utusan Khusus Presiden Prabowo
0 Comments