Kamis, 02/04/2020 09:51 WIB
Cara Melepaskan Masker Bedah yang Kerap Dilupakan
JAKARTA, DAKTA.COM - Dokter Spesialis Paru RSUP Persahabatan, Erlina Burhan, mengatakan masyarakat umum kerap melupakan tata cara melepaskan masker bedah secara tepat, yakni dengan langsung menyentuh bagian permukaannya.
Ia menjelaskan melepaskan masker bedah setelah dipakai dengan hanya memegang bagian talinya saja tanpa menyentuh bagian permukaan.
"Melepaskan masker ada caranya hanya memegang talinya jangan memegang maskernya," kata Erlina dalam konferensi pers Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di Graha BNPB, Jakarta, Rabu (1/4).
Ia menyampaikan, prosedur ini kerap dilupakan masyarakat, karena partikel virus yang kemungkinan menempel di permukaan malah bakal terdistribusi ke tangan.
Menurut dia, meski telah melepaskan masker, masyarakat juga jangan merasa telah aman dari ancaman virus. Mereka tetap diminta untuk langsung mencuci tangan sebagai bagian mempertebal proteksi.
"Jangan merasa aman setelah menggunakan masker, setelah melepaskan masker tetap harus mencuci tangan. Menggunakan masker bila batuk, kalau tidak ada lakukan etika batuk. Intinya pesan pencegahan pertama jaga jarak aman, stay at home, etika batuk jika bersin, cuci tangan dengan sabun dan air mengalir, lakukan semuanya dengan disiplin," kata dia.
Ia mengatakan masker bedah efektif mencegah partikel airbone ukuran 0,1 mikron dari 30 hingga 95 persen. Namun masih memiliki kelemahan yakni tidak bisa menutupi permukaan wajah secara sempurna terutama di sisi samping kiri dan kanan masker.
Apabila permukaan dalam masker sudah basah, maka wajib mengganti atau membuangnya dan itu hanya digunakan sekali pakai. Meski begitu, masyarakat yang wajib menggunakan masker bedah adalah orang sakit dan tenaga medis.
Ia pun mengimbau kepada masyarakat untuk tidak memborong masker. Pasalnya, jika ketersediaan masker langka dan orang sakit tidak mendapatkan akses terhadapnya, maka dipastikan akan terus menjadi sumber penularan.
"Kalau orang sehat memborong dan memakai (masker bedah) maka ketersediaan masker ini tidak ada lagi bagi tenaga kesehatan maupun orang sakit, dan ini berbahaya kalau orang sakit tidak ada akses terhadap masker bisa jadi orang sakit ini jadi sumber penularan kita semua," katanya. **
Reporter | : | |
Editor | : |
- PT Siloam International Hospitals Tbk Umumkan Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Baru
- Waspdai Penyakit TB. Ini Penjelasan Dokter Eka Hospital Bekasi
- Siloam Hospitals Mampang Gelar Bincang Sehat: Penanganan Komprehensif Orthopedi dan Ekstremitas Atas dan Bawah
- Peran Jantung dalam Kesehatan Tubuh dan Penanganan Penyakit Kardiovaskular di Siloam Hospitals Lippo Cikarang
- Siloam Hospital Lippo Village Gelar Acara Strength in Style untuk Dukung Penyintas Kanker
- Mochtar Riady Resmikan Nano Device Laboratory di FTUI, Dorong Pengembangan Industri Chip dan Teknologi Nano di Indonesia
- AKSI RELAWAN MANDIRI DAN IPB UNIVERSITY SEDIAKAN LAYANAN KESEHATAN DAN PENGOBATAN GRATIS BAGI WARGA CILEUKSA, BOGOR
- Siloam Hospital Kebon Jeruk Rayakan 10 Tahun Deep Brain Stimulation Therapy untuk Penyakit Parkinson di Indonesia
- Siloam Hospitals Lippo Cikarang Berpartisipasi Dalam Program Khitanan Massal Forsil WMLC
- Hansaplast Gelar Sunat Massal Gratis di Kota Bekasi
- Siloam Hospital Group Gelar Simposium Kesehatan Bertajuk Scientific Update in Pediatric
- Bekasi Bebas Nyeri, Simak Tips Unggulan dari Pain Clinic Siloam Hospitals Bekasi Timur
- Mitra Keluarga Bekasi Timur, Tingkatkan Pusat Layanan Onkologi Terlengkap
- JIP: 13,4 Persen ODHA Mendapat Stigma Dari Orang Lain
- Komitmen Tanpa Batas, BPJS Kesehatan Berikan Layanan JKN Selama Libur Lebaran
0 Comments