BEKASI_DAKTACOM: Setelah harga daging sapi mengalami kenaikan di berbagai pasar di Indonesia, kini harga daging ayam ikut mengalami kenaikan mencapai Rp Rp 28.000 per kg.

Sekjen asosiasi pedagang pasar seluruh Indonesia (APPSI) Ngadiran mengatakan sama halnya dengan harga daging sapi yang mengalami kenaikan, harga daging ayam juga naik dan ini sangat tidak masuk akal.

Pemerintah sebagai lembaga regulator dinilai tidak mampu  untuk mengendalikan harga komoditas di pasaran. Ia pun menduga ada pihak yang sengaja menaikkan harga daging ayam.

“ Para pedagang pengecer yang terkena imbasnya, karena mau tidak mau juga harus menaikkan harga jualnya ke masyarakat”, imbuhnya.

Seharusnya Pemerintah memiliki data para peternak dan jumlah ternak yang tersedia, dengan begini Pemerintah bisa mengantisipasi kenaikan harga komoditas. Ia pun mengimbau masyarakat untuk lebih cerdas dalam mengkonsumsi berbagai jenis makanan dan mencari alternatif makanan pengganti, jika ada salah satu bahan makanan mengalami kenaikan harga.

“ Jika daging sapi mahal bisa menggantinya dengan ayam, ayam mahal diganti dengan telur, telur mahal diganti dengan ikan, ikan mahal diganti dengan sayur, sayur mahal diganti dengan tempe atau tahu dan seterusnya” tambahnya.

APPSI sebagai wadah non profit bagi para pedagang memang mengharapkan dapat mengakomodir para pedagang dengan kondisi saat ini, akan tetapi APPSI tidak bisa berjalan tanpa adanya dukungan dari pemerintah untuk menanggulangi kenaikan berbagai komoditas di pasaran, dan penerapan sistem oleh pemerintah dengan baik