Dari Peluncuran Buku dan Dialog Politik:
Partisipasi Parpol Islam Belum Maksimal
JAKARTA_DAKTACOM: Penerbit Al Kautsar, menggelar dialog politik, sekaligus peluncuran buku berjudul “ Jalan Tengah Demokrasi Antara Fundamentalisme dan Sekularisme”. Buku ini kata Moderator Artawijaya, sengaja diluncurkan masih dalam suasana idul fitri dan peringatan kemerdekaan RI 17 Agustus, agar terasa hangat.
Dialog politik dan peluncura buku Jalan Tengah Demokrasi Antara Fundamentalis dan Sekularisme, yang di tulis Tohir Bawzir, berlangsung di Hotel Grand Alia, Jl. Cikini Raya, Menteng Jakarta Pusat, Selasa (18/8/15), malam.
Sejauah ini, menurut amatan Tohir Bawazir, partisipasi partai politik umat Islam kurang maksimal sehingga cita-cita menghadirkan figur pemimpin yang Islam serta upaya membumikan nilai-nilai Islam dalam kehidupan berbangsa dan bernegara sulit terwujud. Tak heran jika dalam beberapa pemilu dan Pilkada tokoh atau kandidat yang mewakili kepetingan umat Islam kalah. Padahal secara demografi kependudukan jumlah umat Islam di negara ini cukup banyak sehingga sepatutnya umat Islam dapat menentukan figur yang tepat untuk memimpin.
“Hal ini perlu kami kemukakan karena soal demokrasi dalam beberapa tahun ini selalu digugat dan dipertanyakan oleh sebagian aktivis Islam. Padahal di awal kemerdekaan RI seluruh komponen umat Islam sepakat memperjuangkan aspirasi politik menggunakan mekanisme sistem politik yang berlaku, salah satu buktinya yaitu dengan mendirikan Partai Masyumi” papar Tohir Bawazir.
Jika mengacu kepada akar sejarah perjalanan bangsa ini,lanjut Tohir, umat Islam sepatutnya tidak menghindar dari aktifitas politik dan pemilu. Sistem politik yang berlaku saat ini adalah sedikitbanyaknya merupakan buah karya pemimpin-pemimpin Islam terdahulu yang patut terus diperjuangkan. Tokoh tokoh umat pada masa itu bukan hanya aktif mendirikan Ormas dan partai politik Islam melainkan turut aktif merumuskan dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Memang dalam masyarakat yang heterogen, demokrasi belum dapat memuaskan keinginan semua komponen masyarakat. Namun setidaknya dapat menjadi solusi dalam menyelesaikan perbedaan menjadi sebuah kompromi politik. Terlebih lagi bangunan politik Islam di masa awal kenabian hingga akhir masa khulafaurrosidin dibangun dengan semangat demokrasi, walaupun kemudian melenceng dan membangun sistem kerajaan sehingga apabila di masa sekarang bentuk pemerintahan demokrasi semakin tumbuh, sedangkan bentuk pemerintahan monarki maupun peguasa diktator semakin ditinggalkan manusia, sejatinya itu sejalan dengan semangat Islam” jelas Tohir.
Buku Jalan Tengah Demokrasi Antara Fundamentalis dan Sekularisme terbit pertama kali bulan Agustus 2015. Buku setebal 348 halaman diberi pengantar oleh cendikiawan muda Dr. Adian Husaini.
Acara peluncuran buku sekaligus dialog politik antar gerakan Islam, dihadiri tak kurang 150 orang tokoh dan pergerakan Islam. Terlihat hadir antara lain, Al Khaththath, Ketua FUI, Hartono Ahmad Jais, KH. Cholil Ridwan dan Adian Husaini sebagai pembicara, serta Artawijaya sebagai moderator.
Reporter | : | |
Editor | : |
- Pasangan Heri - Sholihin Komitmen Bangun Perubahan Untuk Kota Bekasi
- Setia Prabowo: Bersyukur Jika Romo Syafi’i Terpilih di Kabinet Zaken Prabowo
- Pasangan Heri - Sholihin Deklarasi Maju Pilkada Bekasi, Ini Janjinya
- Din Syamsuddin Rencanakan Aksi Besar dengan Dukungan TNI untuk Bela Palestina
- Peringati HUT Golkar ke 59 DPD Golkar Kota Bekasi Ajak Para Kader dan Simpatisan Bershalawat
- PKS Kota Bekasi Sesalkan Sikap Pemkot Batalkan Penggunaan Stadion Patriot
- Resmi Gabung PPP, Sandiaga Ngaku Ikhlas Jika tak Diusung Jadi Bakal Cawapres
- Buntut Gibran-Prabowo, PDIP Atur Kader Kepala Daerah Terima Tamu
- Dukung Prabowo, Jokowi Pressure Megawati?
- Maksimal Perjuangkan Aspirasi, Anggota Dewan Ushtuchri Tuai Pujian Konstituen
- Jokowi: Menteri Nasdem Bisa Direshuffle
- Jokowi Tidak Akan Dukung Prabowo
- Warga Jabar Puas Pada Kinerja Ridwan Kamil
- Dewan Mahfudz Abdurrahman Berbagi 10 Ribu Bingkisan Lebaran
- Jika Pemilu Ditunda, Aktivis 98 Siapkan Pemerintahan Transisi
0 Comments