Sabtu, 14/03/2020 13:06 WIB
Pemerintah Umumkan 2 Balita Positif Corona, KPAI Dukung Sekolah Diliburkan
JAKARTA, CAKTA.COM - Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) secara resmi mengumumkan virus corona COVID-19 sebagai pandemic pada Rabu (11/3/2020). Pandemi, menurut WHO adalah "penyebaran penyakit baru di seluruh dunia" yang mempengaruhi banyak orang. Hingga Jumat sore (13/3), pukul 18.00 WIB jumlah positif corona di Indonesia mencapai 69 orang. Dua di antaranya masih berusia di bawah lima tahun (balita). Sedangkan korban meninggal akibat virus mematikan tersebut sudah empat orang.
Sebaran virus corona (Covid-19) di Indonesia kian mengkhawatirkan. Eskalasi penyebaran Covid-19 kian massif dari hari ke hari, bahkan pola penyebaran Covid-19 di tanah air semakin random, karena ada beberapa kasus positif corona belum diketahui mereka terjangkit dimana dan oleh siapa. Apalagi ada informasi jika ada pasien positif corona yang melarikan diri dari proses isolasi.
Jika wabah ini sampai ke pusat-pusat kegiatan belajar mengajar maka dampaknya akan sangat fatal. Oleh karena itu, Pihak WHO dan Komisi X DPR mendesak pemerintah untuk segera meliburkan seluruh aktivitas belajar mengajar di sekolah untuk sementara waktu agar penyebaran virus ke peserta didik dapat diminimalkan, mengingat dalam proses pembelajaran guru dan para peserta didik akan berada di dalam ruangan pada waktu yang cukup lama, dan berinteraksi dengan banyak orang selama berada di lingkungsan sekolah dan saat menuju serta pulang sekolah.
KPAI DUKUNG SEKOLAH SEGERA DILIBURKAN
Sebetulnya, hampir semua rekomendasi-rekomendasi baik dari WHO maupun pemerintah terkait corona, belum membahas detail terkait masalah anak, lebih banyak terhadap orang dewasa. Padahal, memperlakukan anak harus berbeda dengan orang dewasa. Anak mempunyai hak yang berbeda dari orang dewasa.
Sekolah harus segera diputuskan untuk diliburkan (bisa diistilah anak belajar di rumah), mengingat dan mempertimbangkan bahwa anak dapat tertular corona dari orang dewasa dan anak juga bisa saling menularkan. Selain itu, kejadian dua balita yang positif corona ini baru awal, corona belum memasuki masa puncak. Kita semua butuh energy besar untuk menghadapi corona. Lebih baik mencegah daripada mengobati banyak pasien yang positif corona.
Anak, apalagi balita imunitasnya rendah dan mereka dalam masa pertumbuhan dan perkembangan. Perlu diingat bahwa, anak balita tidak mungkin diisolasi tanpa orang tuanya. Ketika anak diiisolasi dengan orang tuanya, maka orangtuanya juga harus mendampingi.
Ketika sudah ada anak yang kena, semua faktor harus dipertanyakan. Mulai dari apakah Indonesia sudah memiliki ruang isolasi pasien anak, atau adakah rumah sakit rujukan khusus anak, dan sebagainya. Selain itu, penting melibatkan dokter anak ketika sudah ada pasien anak.
REKOMENDASI
1. KPAI mendorong pemerintah untuk menyiapkan rumah sakit rujukan khusus anak dan pelibatan Ikatan Dokter Anak Indonesia karena memperlakukan pasien anak positif corona tentu saja berbeda dengan memperlakukan pasien dewasa. Perlu diingat bahwa, anak balita tidak mungkin diisolasi tanpa orang tuanya. ;
2. KPAI mendorong para orangtua, terutama yang anaknya sudah remaja, ketika sekolah diliburkan maka harus dipastikan bahwa anak-anak tetap berada di rumah, di berikan makanan bergizi seimbang, istirahat cukup, dan terus mengedukasi dan mendampingi anak-anak agar berlaku sesehat mungkin dirumah. Cuci tangan seperti biasa.
Pastikan saat sekolah diliburkan, anak-anak tidak ke kerumunan ataupun keramaian, seperti pusat perbelanjaan dan bioskop. Selain anak harus menjaga perilaku hidup bersih dengan mencuci tangan, maka anak-anak juga dihimbau untuk tidak keluar rumah jika tidak perlu. Anak juga jangan dibiasakan sekarang cium tangan lagi (salim).
Bila orang tuanya harus kerja, sehingga kemungkinan berada di keramaian, sampai rumah mandi ganti baju, cuci tangan dan lain-lain. Semua orang tua harus hati-hati. Kalau anak sakit, energi orang tua akan habis, risiko juga orang tuanya bisa sakit. Ketika anak sakit, bisa satu keluarga sakit.
3. KPAI mendorong Kemdikbud, Kemenag dan Dinas-dinas Pendidikan untuk meminta sekolah-sekolah menyiapkan pembelajaran jarak jauh atau menggunakan metode daring selama sekolah diliburkan untuk jangka waktu tertentu. Para guru tetap dapat memberikan penugasan dan melakukan penilaian jika dilakukan secara daring. Bagi wilayah yang fasilitas untuk pembelajaran daring terbatas, bisa menggunakan aplikasi yang lebih mudah diakses, misalnya menggunakan aplikasi whatsApp dalam memberikan penugasan atau komunikasi Tanya jawab kepada para siswanya. Jika anak tidak memiliki telepon genggam, maka dapat bekerjasama dengan orangtuanya agar meminjamkan telepon genggamnya sementara waktu. Yang penting, harus dipastikan bahwa selama libur, anak-anak memiliki kegiatan rutin yang positif, seperti bermain dan belajar.
Editor | : | Dakta Administrator |
Sumber | : | Rilis KPAI |
- PT Siloam International Hospitals Tbk Umumkan Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Baru
- Waspdai Penyakit TB. Ini Penjelasan Dokter Eka Hospital Bekasi
- Siloam Hospitals Mampang Gelar Bincang Sehat: Penanganan Komprehensif Orthopedi dan Ekstremitas Atas dan Bawah
- Peran Jantung dalam Kesehatan Tubuh dan Penanganan Penyakit Kardiovaskular di Siloam Hospitals Lippo Cikarang
- Siloam Hospital Lippo Village Gelar Acara Strength in Style untuk Dukung Penyintas Kanker
- Mochtar Riady Resmikan Nano Device Laboratory di FTUI, Dorong Pengembangan Industri Chip dan Teknologi Nano di Indonesia
- AKSI RELAWAN MANDIRI DAN IPB UNIVERSITY SEDIAKAN LAYANAN KESEHATAN DAN PENGOBATAN GRATIS BAGI WARGA CILEUKSA, BOGOR
- Siloam Hospital Kebon Jeruk Rayakan 10 Tahun Deep Brain Stimulation Therapy untuk Penyakit Parkinson di Indonesia
- Siloam Hospitals Lippo Cikarang Berpartisipasi Dalam Program Khitanan Massal Forsil WMLC
- Hansaplast Gelar Sunat Massal Gratis di Kota Bekasi
- Siloam Hospital Group Gelar Simposium Kesehatan Bertajuk Scientific Update in Pediatric
- Bekasi Bebas Nyeri, Simak Tips Unggulan dari Pain Clinic Siloam Hospitals Bekasi Timur
- Mitra Keluarga Bekasi Timur, Tingkatkan Pusat Layanan Onkologi Terlengkap
- JIP: 13,4 Persen ODHA Mendapat Stigma Dari Orang Lain
- Komitmen Tanpa Batas, BPJS Kesehatan Berikan Layanan JKN Selama Libur Lebaran
0 Comments