Bekasi / Kota /
Follow daktacom Like Like
Selasa, 03/03/2020 15:50 WIB

RW 12 Kayuringin Jaya Minta Pemilik Wisma Douri Perhatikan Keamanan

Sekretaris 1 RW 12 Kelurahan Kayuringin Jaya, Ishaq Maulana
Sekretaris 1 RW 12 Kelurahan Kayuringin Jaya, Ishaq Maulana
BEKASI, DAKTA.COM - Keberadaan kontrakan Wisma Douri di RT 01/12 Kelurahan Kayuringin Jaya, Bekasi Selatan mendadak menjadi perbincangan di lingkungan khususnya warga RW 12.
 
Bagaimana tidak, kontrakan yang memiliki 110 pintu tersebut tergolong "bebas" dalam melonggarkan penghuninya maupun tamu yang berkunjung ke wisma tersebut.
 
"Kita Jumat (28/2) kemarin sudah memanggil pemilik Wisma Douri untuk mengonfirmasi dan memastikan keamanan serta hal lainnya di wisma itu," kata Sekretaris 1 RW 12 Ishaq Maulana kepada Dakta, Senin (2/3). 
 
Dari pertemuan ditemukan sejumlah fakta, bahwa Wisma Douri melalui pemilik kontrakan tidak menjalin komunikasi yang baik dengan lingkungan dan pengurus RT maupun RW setempat.
 
Pemilik Kontrakan Wisma Douri (baju putih) bersama warga dan pengurus RW  12 sedang menggelar pertemuan
 
Komunikasi ini penting, lanjut Ishaq, untuk memastikan koordinasi keamanan bahwa di kontrakan tersebut setiap penghuni maupun tamu yang datang diketahui datanya oleh pengurus RT dan RW.
 
"Minimal pihak lingkungan mengetahui lah. Dia kan buka usaha di lingkungan kita. Coba bayangkan, kontrakan sebanyak itu tidak memiliki petugas keamanan," tegas Ishaq dengan nada tinggi.
 
Menurut Ishaq, pengurus RW tidak ingin keberadaan kontrakan itu justru disalahgunakan untuk orang yang tidak bertanggung jawab karena lemahnya keamanan. Apalagi juga tidak ada batasan waktu, bagi tamu yang berkunjung ke Wisma Douri.
 
"Iya dong, kalau tidak ada keamanan bagaimana misalnya ada yang pakai narkoba disitu? Terus, kalau ada yang melakukan asusila seperti apa? Pihak keamanan tidak ada," paparnya.
 
Ia menegaskan, hal lain yang juga disoroti soal kebersihan lingkungan. Kontrakan dengan dengan empat lantai tersebut terkesan mengabaikan kebersihan. Apalagi belakangan ini, terlihat adanya aktivitas pembakaran sampah di atap bangunan kontrakan.
 
"Masa dia bakar sampah di atap kontrakan. Pernah suatu waktu warga kita melihat asap mengepul hitam pekat, setelah dicek ternyata sampah lagi dibakar di atas kontrakan. Atap kontrakan ini memang dicor," jelas Ishaq.
 
Ia berharap, setelah pertemuan dengan pemilik kontrakan ada titik temu dalam menyelesaikan persoalan lingkungan yang bersih dari aktivitas yang membahayakan lingkungan.
 
"Ingat segi keamanannya perlu diperhatikan dan sampah jangan asal bakar. Kemarin di antaranya disepakati untuk sampah, nanti ditarik iuran per pintu Rp20 ribu dan diangkut oleh petugas kebersihan RT," kata Ishaq. **
 
Reporter :
Editor :
- Dilihat 3738 Kali
Berita Terkait

0 Comments