Selasa, 03/03/2020 13:44 WIB
Peran Santri dalam Pencegahan Narkoba
MEDAN, DAKTA.COM - Komunitas Masyarakat Santri (KOMAS) Sumatera Utara bersama Pesantren dan STIT (Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah) Ar-Raudlatul Hasanah Medan, mengadakan seminar bertajuk “Peran Santri Dalam Pencegahan Narkoba” di Ar-Raudlatul Hasanah, Sabtu (29/2).
Para pembicara terdiri Zulkarnain Nasution, Achmad Ramadhan, dan Kepala Unit Bagian Pengawasan dan Penyidikan Polda Sumut Komisaris Polisi Jaya Sentosa.
Peserta seminar mencapai 454 santri yang didampingi sebagian guru dan pengurus yayasan.
"Seminar ini bertujuan untuk memberi penyuluhan pada santri tentang narkoba, jenis-jenisnya, akibat-akibatnya, dan cara mencegah agar tidak menjadi korban bagi narkoba itu sendiri,’’ kata Ketua Badan Wakaf Ar-Raudlatul Hasanah, Ilyas Tarigan dalam keterangannya, Selasa (3/3).
Santri juga berkewajiban turut mencegah maraknya konsumsi narkoba, terutama di kalangan generasi muda Sumatera Utara, imbuh Ilyas yang juga tokoh dakwah Karo.
Senada dengan hal tersebut, KOMAS membuka diri untuk para remaja yang ingin berkiprah dalam pencegahan narkoba.
“KOMAS membuka kesempatan untuk remaja agar berkiprah dalam penanggulangan narkoba,” ujar Jamaludddin Panjaitan dalam pembukaan seminar tersebut.
“Juga agar masyarakat tahu, santri tidak hanya membuka buku, ternyata santri tidak hanya mengaji di mesjid, tidak hanya sarungan, tapi santri sudah bisa terjun di dunia bisnis dan sejenisnya,” tambahnya.
Menurut data BNN tahun 2019, 1,8% jumlah penduduk Indonesia terlibat penyalahgunaan narkoba, dan Sumatera Utara berada di urutan pertama sekitar 6% dari jumlah penduduk Sumut. Akibatnya, 15 ribu orang meninggal per tahun. Masih menurut data tersebut, biaya ekonomi dan sosial akibat narkoba mencapai 81 trilyun rupiah. Yang menyedihkan, 75% darinya dibawa ke negara asing.
Pecandu narkoba rata-rata meninggal di bawah umur 40 tahun, jika tidak maka alternatif kedua yaitu menjadi gila. Sementara target narkoba kebanyakan adalah para remaja-remaja labil yang mayoritas masih menduduki bangku SMA dan para Mahasiswa semester awal.
Penyebab-penyebabnya antara lain adalah mudah dipengaruhi orang lain, rasa ingin tahu yang tinggi, ikut-ikutan teman, solidaritas kelompok, ingin menonjol dengan tampil berani, mecari sensasi dan tantangan, menghilangkan rasa bosan dan stress, dan keinginannya yang kian memberontak.
“Ada 3 perilaku yang paling menonjol dari pecandu narkoba yaitu: pembohong atau pemain sinetron terbaik di dunia, penyolong atau pencuri, dan bengong atau melamun yang berlebihan. Beberapa efek tersebut di sebabkan oleh pecandu yang sudah menjadi akut atau berketergantungan,” terang pakar narkoba Zulkarnain Nasution.
“World Health Organization (WHO) menyatakan kecanduan narkoba adalah suatu jenis penyakit, yaitu salah satu penyakit kronis. Penyakit kronis secara medis atau ilmu pengetahuan itu tidak ada obat penyembuhnya. Seperti diabetes atau penyakit gula, tapi ada cara meminimalisir dosis gulanya. Jadi intinya dipulihkan bukan disembuhkan,’’ imbuhnya.
Ia lalu mengutip WHO bahwa ada dua cara dalam penanggulangan narkoba, pertama setop pemakaian narkoba. Kedua substitusi, yaitu menggunakan obat legal yang sejenis lalu dikurangi dosisnya perlahan-lahan.
‘’Maka jalan terbaik bagi pecandu narkoba adalah lewat program rehabilitas,” tandas Zulkarnain.
‘’Narkoba juga menjadi media penularan virus HIV/AIDS. Secara umum, penyebaran HIV/AIDS melalui pola hidup bebas, yang mana siapa saja tanpa memandang dan membedakan kewarganegaraan, identitas seksual, umur, status, pekerjaan, termasuk juga jika seseorang tidak tahu cara mencegahnya.’’ **
Editor | : | |
Sumber | : | Rilis KOMAS |
- BP Haji: Sesuai Perintah Presiden, Sudah ada 7 Penyidik KPK yang dilantik menjadi Eselon 2 dan 1 orang lagi akan menjadi Eselon 1 di BPH
- Saudi Berencana Batasi Usia Jemaah Haji Lansia di Atas 90 Tahun pada 2025
- Kritik OCCRP, Pakar Hukum: Nominasikan Tokoh Korup Tanpa Bukti adalah Fitnah
- 5 Profil Finalis Tokoh Kejahatan Terorganisasi dan Korupsi 2024 Versi OCCRP, Jokowi Salah Satunya
- Akal Bulus BI, CSR Dialirkan ke Individu Lewat Yayasan, Ada Peran Heri Gunawan dan Satori?
- Promo Libur Akhir Tahun Alfamidi
- 85 PERSEN PROFESIONAL INGIN REFLEKSI DIRI YANG LEBIH INTERAKTIF
- ARM HA-IPB DISTRIBUSI 210 PAKET BANTUAN TAHAP 2 KE CILOPANG DAN PANGIMPUNAN, SUKABUMI
- Kenaikan Tarif PPN Menjadi 12 Persen Berpotensi Perparah Kesenjangan Ekonomi
- KPK Sita Dokumen & Bukti Elektronik Terkait CSR Bank Indonesia
- Kemana Ridwan Kamil Usai Kalah di Jakarta?
- RIDO Batal Gugat Hasil Pilkada Jakarta ke Mahkamah Konstitusi
- Tinggalkan Anies, Suara PKS Makin Jeblok
- PEMERINTAH MASIH MENGABAIKAN ANGKUTAN JALAN PERINTIS
- Miftah Maulana Mundur dari Utusan Khusus Presiden Prabowo
0 Comments